Katalogisasi
Katalogisasi
(cataloging) adalah proses pengolahan
data-data bibliografi yang terdapat dalam suatu bahan pustaka menjadi katalog
(Qolybudi dkk, 2003). Artinya, katalog merupakan produk dari katalogisasi.
Katalog sendiri memiliki pengertian sebagai daftar yang dipersiapkan sedemikian
rupa untuk tujuan tertentu seperti katalog pameran, katalog penerbit, katalog
perdagangan (Lasa Hs, 1997).
Jika
katalog tersebut ditarik dalam dunia perpustakaan maka katalog tersebut dikenal
dengan nama katalog perpustakaan. Katalog perpustakaan adalah daftar koleksi
perpustakaan yang disusun menurut susunan tertentu atau sistematis (Lasa Hs,
1997). Katalog perpustakaan
akan memudahkan pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkan.
Katalogisasi
memiliki tujuan. Tujuan dari kegiatan katalogisasi sehingga mampu menghasilkan
katalog perpustakaan antara lain:
1. Memberikan peluang bagi pengelola
maupun pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan berdasarkan nama pengarang, judulnya dan subjek koleksi.
2. Menunjukkan buku yang dimiliki
perpustakaan dari pengarang tertentu,
berdasarkan subjek tertentu atau dalam jenis literature tertentu.
3. Membantu dalam
pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya. Katalog
perpustakaan disajikan dalam beberap format. Format tersebut antara lain format
kartu, CD, format Online (OPAC) atau yang dikenal dengan sebutan katalog
komputer dan daftar tambahan koleksi. Untuk perpustakaan sederhana format
katalog perpustakaan yang sesuai adalah format kartu katalog dan tambah
koleksi.
Katalog
perpustakaan sendiri dapat disajikan dalam berbagai format. Format katalog
perpustakaan antara lain:
1.
Bentuk cetakan, buku
Bentuk
katalog perpustakaan yang merupakan himpunan dari lembaran-lembaran yang berisi
daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan ke dalam satu jilid. Keuntungan dari
format katalog perpustakaan ini adalah biaya produksinya murah, mudah
pengirimannya dan mudah dibawa kemana-mana. Sedangkan kelemahan adalah jika
terjadi penambahan koleksi akan sulit untuk dimasukkan ke dalam daftar yang
telah dibuat.
2.
Katalog berkas
Katalog
ini dibuat dari kertas manila putih dengan ukuran 10 x 20 cm dan kemudian dijilid.
Satu jilid bendel berisi sekitar 50 buat kartu. Namun saat ini katalog jenis
ini dinilai kurang praktis.
3.
Bentuk kartu
Bentuk
katalog dalam format kartu. Format kartu merupakan format katalog yang paling
banyak digunakan saat ini. Kelebihan dari format katalog ini antara lain tahan
lama, lebih praktis jika terjadi penambahan koleksi dan mudah penggunaannya.
Sedangkan kelemahannya antara lain memerlukan lembari katalog yang harus
didesain khusus, memerlukan tempat tersendiri dan sulit untuk dibawa
kemana-mana.
4.
Komputer
Selain
kartu katalog, format ini merupakan format yang saat ini banyak digunakan oleh
perpustakaan. Apalagi dengan tumbuhnya gerakan open source yang
perpustakaan memperoleh perangkat lunak yang dapat digunakan secara
gratis. Berbagai perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai katalog antara
lain CDS/ISIS, WINISIS, OpenBiblio, Atheneum, Otomigen-X dan Slims.
Proses
katalogisasi atau proses pembuatan katalog perpustakaan terdiri dari dua
kegiatan. Kedua kegiatan tersebut antara lain katalogisasi deskriptif dan
katalogisasi subjek. Penjelasan dari kedua kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut
1.
Katalogisasi Deskriptif
Kalogisasi
deskriptif merupakan kegiatan merekam data bibliograf sebuah koleksi. Tujuan
dari kegiatan ini adalah menentukan entri utama dan entri tambahan serta
deskripsi bibliografi dari sebuah koleksi. Setelah berhasil menentukan entri
utama, entri tambahan dan deskripsi bibliografi maka langkah selanjutnya dalam
katalogisasi deskripsif adalah adalah mencantumkannya dalam entri katalog.
Pedoman yang digunakan untuk melakukan katalogisasi deskriptif adalah AACR2
(Anglo American Cataloging Rules Second Edition) dan ISBD (International
Standard Book Description)
a.
Penentuan entri utama dan entri tambahan
Dalam
penentuan tajuk entri utama dan entri tambahan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
-
Pengarang tunggal maka
tajuk entri utama adalah pengarang buku atau koleksi tersebut.
Contoh:
Teknologi Informasi
Perpustakaan / Candra Irawan
Entri
utamanya pada Candra Irawan dan entri tambahannya pada judul dan subjek
-
Pengarang ganda, dua
dan tiga orang maka entri utama adalah pengarang utama sedangkan pengarang
kedua dan ketiga dijadikan sebagai tajuk entri tambahan.
Contoh:
Membangun Otomasi
Perpustakaan Dengan OpenBiblio/Rafi Pangestu, Nurkholis, Bagus Prabowo. Entri
utamanya adalah Arif Surachman dan pengarang lainnya dijadikan sebagai entri
tambahan
-
Pengarang lebih dari
tiga orang atau lebih maka tajuk entri utamanya adalah judul
Contoh
Membangun Perpustakaan Digital/
Diki Pratama, Alfin Indiyanto, Riyanto dan Dandi Sudrajat
Entri
utama adalah Judul dan entri tambahannya adalah nama pengarang
-
Karya editor atau
penyunting maka entri utamanya pada judul. Jika pengarangnya disebut maka
berlaku ketentuan entri utama untuk pengarang.
Misalnya
Perangkat Lunak Open
Source dalam Dunia Perpustakaan / Editor : Panji
Entri
utama pada judul dan entri tambahan pada Panji (editor)
-
Karya Anonim (tanpa
pengarang) maka entri utamanya pada judul
-
Karya kumpulan, entri
utamanya pada judul
-
Badan Korporansi maka
entri utamanya adalah badan korporasi
b.
Deskripsi Bibliografi
Deskripsi
bibliografi disusun ke dalam delapan daerah. Setiap daerah terkadang terdiri
dari beberapa unsur. Berbagai daerah dan unsur-unsur dipisahkan dengan
menggunakan tanda baca. Kedelapan daerah diskripsi bibliografi tersebut lengkap
dengan tanda bacanya antara lain:
No.
|
Daerah
|
Tanda Baca
|
Unsur
|
1
|
Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab
(kepengarangan):
|
Judul sebenarnya
|
|
[ ]
|
GMD (General Material Designation)
|
||
=
|
Judul paralel
|
||
:
|
pernyataan judul lain
|
||
Pernyataan tanggung jawab
|
|||
/
|
Pengarang pertama
|
||
,
|
Pengaran kedua dan pengarang ke tiga (jika pengarang
lebih dari satu tetapi tidak lebih dari dua)
|
||
;
|
pengarang lain (seperti penerjemah, ilustrator,
narator)
|
||
2
|
Daerah edisi
|
.-
|
Keterangan Edisi (seperti keterangan cetakan, edisi
cetakan)
|
3
|
Daerah data khusus
|
.-
|
Tidak digunakan untuk deskripsi buku
|
4
|
Daerah impresum
|
. -
|
Tempat terbit (tempat terbit pertama)
|
;
|
Tempat berikutnya
|
||
:
|
Nama Penerbit
|
||
,
|
Tahun Terbit
|
||
5
|
Daerah deskripsi fisik
|
. -
|
Jumlah halaman (misalnya xii, 250 hlm.)
|
:
|
Data fisik lain (seperti ilustrasi dan index)
|
||
;
|
Ukuran fisik koleksi
|
||
6
|
Daerah keterangan seri
|
. -
|
Judul seri sebenarnya (ditulis dengan kurung)
|
=
|
Judul Pararel
|
||
:
|
Keterangan judul seri tambahan
|
||
7
|
Daerah catatan
|
. -
|
Segala sesuatu yang dianggap penting yang belum
dimasukkan pada daerah sebelumnya
|
8
|
Daerah penomoran, harga dsb
|
.-
|
Nomor standar
|
=
|
Judul kunci
|
||
:
|
Syarat-syarat dan harga
|
||
( )
|
Keterangan tambahan
|
||
Tabel 1. Tabel Data Deskripsi
Bibliografi
Berbagai
data bibliografi di atas akan dimasukkan ke delapan daerah diambil dari bahan
pustaka yang ada di tangan staf perpustakaan. Data bibliografi tersebut dapat
diperoleh dengan membaca:
-
Kulit buku
-
Halaman judul singkat
-
Halaman judul
-
Halaman sebalik halaman
judul atau halaman verso
-
Bagian lainnya dari
buku seperti kata pengantar, daftar isi, isi buku, indeks dan bibliografi.
2.
Katalogisasi subjek
Kegiatan
merekam subjek dari sebuah bahan pustaka dengan cara melakukan analisis subjek
kemudian menentukan nomor klasifikasinya berdasarkan peraturan yang berlaku.
Setelah
melakukan katalogisasi deskriptif dan katalogisasi subjek, selanjutnya langkah
yang perlu dilakukan perlu adalah membuat kartu katalog dan menyusun kartu
katalog yang telah dibuat. Berikut ini langkah-langkah yang dilalui dalam
kegiatan pembuatan kartu katalog dan penyusun kartu katalog:
1. Siapkan kartu
katalog dengan kertas berukuran 12,5 cm. x 7,5 cm. Di tengah bagian bawah kartu
dibuat lubang untuk memasukkan tusuk pengaman.
2. Membuat temporary slip (T. Slip) atau worksheet. T. Slip merupakan kertas yang berisi konsep
untuk pembuatan kartu katalog, sedangkan worksheet
merupakan T.Slip yang digunakan sebagai konsep katalog komputer (Lasa-Hs,
1998). T.Slip atau worksheet akan memudahkan dalam proses pengetikan kartu
katalog atau ketika memasukkan data bibliografi buku ke dalam perangkat lunak
yang digunakan perpustakaan.
3. Menyalin data yang
ada pada T. Slip atau worksheet ke
dalam kartu katalog.
a) Katalog
Pengarang
b) Katalog
Judul
c) Katalog
Subjek
4. Selanjutnya untuk memudahkan
penelusuran kartu katalog, maka katalog-katalog tersebut dikelompokkan kedalam
satu jenis dan disusun alfabetis dari yang ter kecil ke yang terbesar.
Selanjutnya kartu katalog yang telah tersusun dimasukkan ke dalam lemari
katalog
Terima kasih
BalasHapusInfonya sangat bermanfaat