Jelajahi dunia perpustakaan, tempat inspirasi, pengetahuan, dan petualangan literasi tanpa batas!

Minggu, 28 September 2025

Panduan Lengkap Menyusun Katalog Buku untuk Pemula + Template Siap Cetak



Mengelola perpustakaan, baik skala kecil maupun besar, tidak bisa dilepaskan dari kegiatan mengatalogkan buku. Katalog berfungsi sebagai pintu masuk agar pemustaka bisa menemukan buku dengan mudah dan cepat. Bagi pemula, menyusun katalog mungkin terdengar rumit, penuh aturan, dan membutuhkan keterampilan teknis. Namun, dengan pemahaman dasar dan langkah yang tepat, siapa pun bisa memulainya.

Artikel ini akan membahas panduan lengkap menyusun katalog buku untuk pemula, mulai dari pengertian katalog, fungsi, prinsip dasar, hingga langkah-langkah teknis yang bisa langsung dipraktikkan.

Apa Itu Katalog Buku?

Katalog buku adalah daftar sistematis berisi informasi tentang koleksi perpustakaan, baik berupa buku, majalah, maupun bahan pustaka lainnya. Informasi yang ditampilkan dalam katalog memuat identitas penting sebuah buku, seperti judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan nomor klasifikasi.

Dulu, katalog umumnya berbentuk kartu katalog yang disusun di dalam laci kayu. Kini, katalog banyak berbentuk digital, dikenal sebagai OPAC (Online Public Access Catalog), yang memungkinkan pencarian lebih cepat melalui komputer atau gawai.

Fungsi Katalog Buku

Katalog bukan hanya daftar biasa. Ia memiliki peran penting dalam mendukung layanan perpustakaan:

  1. Sarana penelusuran informasi
    Membantu pemustaka menemukan buku berdasarkan judul, pengarang, subjek, atau kata kunci tertentu.

  2. Alat identifikasi koleksi
    Menunjukkan apakah sebuah buku ada di perpustakaan atau tidak.

  3. Alat verifikasi
    Membantu membedakan dua atau lebih buku dengan judul atau pengarang serupa.

  4. Alat pengelompokan koleksi
    Melalui nomor klasifikasi, katalog membantu menyusun buku di rak agar rapi dan mudah ditemukan.

Jenis-Jenis Katalog

Sebelum mulai menyusun, penting memahami jenis katalog yang umum digunakan:

  1. Katalog Menurut Bentuk Fisik

    • Kartu katalog: berbentuk kartu berukuran 7,5 × 12,5 cm.
    • Katalog buku: berupa buku tebal berisi daftar koleksi.
    • Katalog digital/OPAC: berbasis komputer dan internet.
  2. Katalog Menurut Entri Utama

    • Katalog pengarang: entri utama nama pengarang.
    • Katalog judul: entri utama judul buku.
    • Katalog subjek: entri utama topik atau bidang ilmu.
  3. Katalog Gabungan
    Menggunakan lebih dari satu entri, misalnya katalog pengarang sekaligus judul.

Prinsip Dasar Katalogisasi

Untuk menghasilkan katalog yang rapi dan bermanfaat, ada beberapa prinsip yang perlu diingat:

  1. Konsistensi
    Gunakan format seragam dalam menuliskan data buku. Misalnya, urutan: nama pengarang – judul – kota penerbit – penerbit – tahun terbit.

  2. Standar Internasional
    Ikuti aturan baku seperti AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules edisi 2) atau standar terbaru RDA (Resource Description and Access).

  3. Klasifikasi Ilmu
    Gunakan sistem klasifikasi, misalnya DDC (Dewey Decimal Classification) untuk memberi nomor panggil (call number).

  4. Keterbacaan
    Informasi harus jelas dan mudah dipahami, baik untuk pustakawan maupun pemustaka.

Elemen Penting dalam Katalog Buku

Saat menyusun katalog, beberapa data berikut harus dicatat secara lengkap:

  1. Judul Buku – termasuk subjudul bila ada.
  2. Nama Pengarang – bisa penulis utama, editor, atau penyusun.
  3. Edisi – misalnya edisi revisi atau edisi kedua.
  4. Tempat Terbit – kota penerbitan.
  5. Nama Penerbit – instansi atau perusahaan penerbit.
  6. Tahun Terbit – tahun buku diterbitkan.
  7. Jumlah Halaman – termasuk ilustrasi, tabel, atau gambar.
  8. Ukuran Buku – misalnya 21 cm.
  9. ISBN – International Standard Book Number (jika ada).
  10. Nomor Klasifikasi – berdasarkan sistem klasifikasi DDC atau lainnya.
  11. Nomor Panggil (Call Number) – kode unik untuk menempatkan buku di rak.

Langkah-Langkah Menyusun Katalog Buku

Bagi pemula, berikut panduan praktis yang bisa diikuti:

1. Kumpulkan Buku yang Akan Dikatalogkan

Siapkan koleksi yang ingin dimasukkan ke katalog. Mulailah dari jumlah kecil agar tidak kewalahan.

2. Catat Data Bibliografis

Ambil informasi dari halaman judul (title page) dan verso (balik halaman judul). Jangan hanya mengandalkan sampul karena sering kali tidak lengkap.

3. Tentukan Entri Utama

Pilih entri berdasarkan pengarang, judul, atau subjek. Untuk perpustakaan sekolah, biasanya lebih sederhana: pengarang dan judul.

4. Beri Nomor Klasifikasi

Gunakan DDC untuk menentukan bidang ilmu. Contoh:

  • 100 untuk Filsafat
  • 300 untuk Ilmu Sosial
  • 500 untuk Sains
  • 800 untuk Sastra

5. Susun Nomor Panggil (Call Number)

Nomor panggil biasanya terdiri dari:

  • Nomor klasifikasi
  • Inisial pengarang
  • Tahun terbit (opsional)

Contoh: 813.6 STE 2015 (novel karya Stephen King, terbit tahun 2015).

6. Buat Entri Katalog

Tuliskan data lengkap ke dalam format katalog, misalnya:

Pengarang: Pramoedya Ananta Toer
Judul: Bumi Manusia
Tempat terbit: Jakarta
Penerbit: Hasta Mitra
Tahun terbit: 1980
Jumlah halaman: 535 hlm.
ISBN: 978-602-8384-24-5
Nomor panggil: 899.221 PRA

7. Input ke Media Katalog

  • Jika menggunakan kartu katalog, tuliskan di kartu sesuai format.
  • Jika digital, masukkan ke software pengelolaan perpustakaan (misalnya SLiMS, Inlislite, atau Excel sederhana).

8. Tata di Rak Sesuai Nomor Panggil

Setelah buku dikatalogkan, letakkan di rak berdasarkan nomor panggil agar sesuai dengan hasil penelusuran katalog.

Contoh Format Kartu Katalog

Judul Utama:
Bumi manusia / Pramoedya Ananta Toer. – Jakarta: Hasta Mitra, 1980.

Deskripsi Fisik:
535 hlm.; 21 cm

Subjek: Sastra Indonesia – Novel

Nomor Panggil: 899.221 PRA

Tips Agar Katalog Mudah Dipahami

  1. Gunakan bahasa sederhana untuk subjek, agar siswa atau pemustaka awam bisa memahaminya.
  2. Lengkapi data sebisa mungkin, tapi jangan memaksakan jika ada yang tidak tersedia.
  3. Konsisten dalam singkatan, misalnya “hlm.” untuk halaman.
  4. Gunakan perangkat lunak katalog untuk menghemat waktu.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  1. Hanya menyalin data dari sampul – sampul tidak selalu mencerminkan detail bibliografis.
  2. Tidak konsisten dalam format penulisan (misalnya nama pengarang kadang dibalik, kadang tidak).
  3. Tidak memberi nomor klasifikasi sehingga buku sulit ditempatkan di rak.
  4. Mengabaikan edisi – padahal penting membedakan buku cetakan lama dan revisi.

Template Katalog Buku untuk Pemula

Berikut contoh format katalog buku dalam bentuk tabel sederhana. Format ini bisa digunakan pada Microsoft Word, Excel, atau Google Sheets agar mudah diisi dan disimpan:

No. Pengarang Judul Buku Edisi Tempat Terbit Penerbit Tahun Halaman ISBN Nomor Klasifikasi Nomor Panggil
1 Pramoedya Ananta Toer Bumi Manusia - Jakarta Hasta Mitra 1980 535 hlm 978-602-8384-24-5 899.221 899.221 PRA
2 Tere Liye Hujan Cet. 5 Jakarta Gramedia 2016 320 hlm 978-602-03-2744-3 899.221 899.221 TER
3 Stephen King The Shining Revisi New York Doubleday 2012 447 hlm 978-0385121675 813.6 813.6 STE
4 Andrea Hirata Laskar Pelangi Cet. 2 Yogyakarta Bentang Pustaka 2006 529 hlm 979-3062-79-7 899.221 899.221 AND
5 Yuval Noah Harari Sapiens: A Brief History of Humankind - London Harvill Secker 2014 498 hlm 978-0099590088 909 909 HAR

Keterangan Kolom

  • No.: nomor urut katalog.

  • Pengarang: nama penulis atau editor.

  • Judul Buku: judul lengkap buku, termasuk subjudul bila ada.

  • Edisi: cetakan atau edisi (jika tersedia).

  • Tempat Terbit: kota penerbitan.

  • Penerbit: nama penerbit.

  • Tahun: tahun terbit buku.

  • Halaman: jumlah halaman buku.

  • ISBN: kode ISBN (jika ada).

  • Nomor Klasifikasi: ditentukan dari DDC atau sistem lain.

  • Nomor Panggil: kode unik yang dipakai untuk menempatkan buku di rak.

Tips Praktis

  1. Gunakan Excel atau Google Sheets agar mudah mengurutkan katalog berdasarkan pengarang, judul, atau tahun.

  2. Gunakan singkatan konsisten seperti "hlm." untuk halaman.

  3. Jika buku tidak memiliki ISBN, kolom bisa dikosongkan.

  4. Untuk perpustakaan sekolah, cukup fokus pada kolom Pengarang, Judul, Tahun, Nomor Klasifikasi, dan Nomor Panggil.

Dengan format sederhana ini, katalog bisa langsung dipakai dan terus diperbarui sesuai koleksi baru yang masuk.


Template Kartu Katalog Buku (Ukuran Standar 7,5 × 12,5 cm)

Contoh Tampilan Kartu:

------------------------------------------------- | No. Pustaka : 001 | |------------------------------------------------| | Pengarang : Pramoedya Ananta Toer | | Judul Buku : Bumi Manusia | | Edisi : - | | Tempat Terbit: Jakarta | | Penerbit : Hasta Mitra | | Tahun Terbit: 1980 | | Halaman : 535 hlm | | ISBN : 978-602-8384-24-5 | | Nomor Klasifikasi: 899.221 | | Nomor Panggil: 899.221 PRA | | Subjek : Sastra Indonesia Novel | -------------------------------------------------

Keterangan Kolom Kartu

  1. No. Pustaka: nomor urut buku dalam perpustakaan.

  2. Pengarang: nama penulis, editor, atau penyusun buku.

  3. Judul Buku: judul lengkap buku, termasuk subjudul bila ada.

  4. Edisi: cetakan atau edisi (opsional).

  5. Tempat Terbit: kota penerbitan buku.

  6. Penerbit: nama penerbit.

  7. Tahun Terbit: tahun buku diterbitkan.

  8. Halaman: jumlah halaman buku.

  9. ISBN: International Standard Book Number (jika ada).

  10. Nomor Klasifikasi: kode klasifikasi menurut DDC atau sistem lain.

  11. Nomor Panggil: kode unik yang digunakan untuk menempatkan buku di rak.

  12. Subjek: bidang ilmu atau kategori buku.

Tips Menggunakan Kartu Katalog

  1. Gunakan tinta hitam atau spidol permanen supaya tulisan tidak mudah luntur.

  2. Susun kartu secara alfabetis atau berdasarkan nomor panggil di laci katalog agar mudah dicari.

  3. Beri kotak khusus untuk catatan tambahan, misalnya kondisi buku atau tanggal peminjaman terakhir.

  4. Perbarui kartu setiap ada koleksi baru atau buku dipindahkan ke rak berbeda.

Kartu Katalog Siap Cetak (Word/PDF)

1. Format Kartu

  • Ukuran: 7,5 × 12,5 cm (standar kartu katalog perpustakaan)

  • Isi: kolom untuk data penting buku, seperti pengarang, judul, edisi, penerbit, tahun, halaman, ISBN, nomor klasifikasi, nomor panggil, subjek.

Template Kartu (dapat dicetak beberapa per halaman A4):

No. PustakaPengarangJudul BukuEdisiTempat TerbitPenerbitTahun TerbitHalamanISBNNomor KlasifikasiNomor PanggilSubjek

Keterangan:

  • Setiap baris mewakili satu kartu.

  • Di Word, bisa dibuat tabel 2–4 kolom per baris agar satu halaman A4 berisi beberapa kartu yang bisa dipotong.

  • Di Excel, buat kolom sesuai template, nanti cetak dengan page layout landscape dan atur ukuran sel agar mendekati 7,5 × 12,5 cm.


2. Contoh Pengisian Kartu

No. PustakaPengarangJudul BukuEdisiTempat TerbitPenerbitTahun TerbitHalamanISBNNomor KlasifikasiNomor PanggilSubjek
001Pramoedya Ananta ToerBumi Manusia-JakartaHasta Mitra1980535 hlm978-602-8384-24-5899.221899.221 PRASastra Indonesia – Novel

3. Cara Cetak

  1. Buat dokumen di Word atau Excel menggunakan template di atas.

  2. Atur margin kecil agar lebih banyak kartu per halaman.

  3. Gunakan layout landscape untuk memaksimalkan penggunaan A4.

  4. Cetak di kertas tebal (cardstock) agar tahan lama.

  5. Potong sesuai ukuran 7,5 × 12,5 cm, siap dimasukkan ke laci katalog.

Kesimpulan

Menyusun katalog buku memang membutuhkan ketelitian, tapi bukanlah hal yang sulit jika dilakukan secara bertahap. Katalog yang baik akan memudahkan pustakawan mengelola koleksi sekaligus membantu pemustaka menemukan informasi dengan cepat.

Untuk pemula, cukup pahami prinsip dasar, gunakan format sederhana, dan praktikkan langkah-langkah yang sudah dijelaskan. Seiring waktu, kemampuan katalogisasi akan semakin terasah, dan koleksi perpustakaan Anda akan tertata lebih rapi, profesional, serta bermanfaat.

Apakah Anda seorang pustakawan pemula atau sekadar pengelola perpustakaan sekolah? Panduan ini bisa menjadi langkah awal menyusun katalog yang efektif. Mulailah dari buku pertama, lalu lanjutkan secara konsisten. Hasilnya akan terasa dalam kenyamanan pemustaka saat mencari informasi.

logoblog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar