Budaya literasi dapat tumbuh jika dilakukan secara konsisten, meskipun frekuensinya tidak setiap minggu. Di salah satu sekolah swasta, program Hari Wajib Baca di Perpustakaan dijadwalkan dua kali dalam sebulan untuk setiap kelas. Dengan jadwal ini, siswa tetap mendapat pengalaman membaca yang terstruktur tanpa mengurangi banyak waktu pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan Program
1. Frekuensi dan Durasi
• Frekuensi: 2 kali dalam sebulan per kelas
• Durasi: 2 jam pelajaran per pertemuan
• Tempat: Perpustakaan sekolah
• Pendamping: Wali kelas masing-masing
2. Pembagian Jadwal
Minggu | Hari | Kelas | Kegiatan Utama |
Minggu 1 | Senin | Kelas 1 | Membaca buku cerita bergambar, menuliskan informasi sederhana (judul, tokoh, pesan). |
| Selasa | Kelas 2 | Membaca cerita anak, menuliskan 2–3 informasi penting. |
| Rabu | Kelas 3 | Membaca dongeng/fabel, menuliskan pesan moral dan tokoh. |
| Kamis | Kelas 4 | Membaca buku pengetahuan atau cerita, membuat sinopsis singkat. |
| Jumat | Kelas 5 | Membaca buku pilihan, membuat sinopsis lengkap. |
| Sabtu | Kelas 6 | Membaca buku pengetahuan atau novel anak, membuat sinopsis dan opini pribadi. |
Minggu 3 | Senin–Sabtu | Pengulangan jadwal di atas untuk semua kelas | Sama seperti kegiatan Minggu 1 |
3. Tugas Pasca Membaca
• Kelas 1–3: Menuliskan informasi dari buku (judul, tokoh, pesan moral, atau fakta menarik).
• Kelas 4–6: Membuat sinopsis (judul, penulis, ringkasan, kesan pribadi).
4. Tindak Lanjut
• Semua catatan membaca dikumpulkan guru.
• Di akhir semester, catatan dikembalikan ke orang tua/wali murid sebagai dokumentasi perkembangan literasi anak.
Tujuan Program
• Menumbuhkan minat baca dengan jadwal yang tidak memberatkan siswa dan guru.
• Melatih keterampilan menulis melalui catatan pasca membaca.
• Meningkatkan pemahaman bacaan tanpa mengganggu pembelajaran utama.
• Menghidupkan fungsi perpustakaan sebagai pusat belajar.
Faktor Penghambat
Faktor Penghambat | Penjelasan |
Koleksi buku terbatas | Buku kurang bervariasi dan tidak sesuai tingkat baca siswa. |
Motivasi rendah | Siswa membaca sekadar untuk tugas, bukan kesadaran pribadi. |
Keterbatasan fasilitas | Ruang, kursi, dan meja baca belum memadai. |
Gangguan konsentrasi | Suasana tidak kondusif atau siswa saling mengajak bicara. |
Kesibukan guru | Kadang ada bentrok jadwal dengan kegiatan lain. |
Faktor Keberhasilan
Faktor Keberhasilan | Penjelasan |
Jadwal dua kali sebulan | Tidak membebani jadwal belajar siswa. |
Pendampingan aktif wali kelas | Membantu siswa memilih buku dan memberi motivasi. |
Tugas pasca membaca | Membuat siswa membaca lebih teliti dan fokus. |
Dokumentasi untuk orang tua | Memicu dukungan literasi dari rumah. |
Buku bervariasi | Sesuai minat dan kemampuan baca siswa. |
Dukungan sekolah | Penyediaan fasilitas dan anggaran buku baru. |
Dampak Positif
• Membaca tetap menjadi kebiasaan meski tidak setiap minggu.
• Jadwal belajar utama di kelas tidak terganggu.
• Perpustakaan digunakan optimal sepanjang bulan.
• Orang tua dapat memantau perkembangan literasi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar