Dunia Perpustakaan

"Jelajahi perpustakaan: literasi, pengetahuan, dan rekomendasi bacaan tanpa batas!"

Sabtu, 22 November 2025

Daftar Novel Indonesia yang Diumumkan Diadaptasi (2025–2026)



Ringkasan proyek adaptasi yang diumumkan secara publik — film, serial, maupun animasi  lengkap dengan status dan sumber.

Periode 2024–2026 menunjukkan percepatan adaptasi karya sastra Indonesia ke layar (bioskop, streaming, dan serial). Di bawah ini daftar novel/cerita Indonesia yang sudah diumumkan adaptasinya baik yang sudah tayang di 2025 maupun yang direncanakan tayang 2025–2026.

1. Pulang — Leila S. Chudori (film / rencana serial)

Status: Diumumkan  produksi mulai awal 2025.
Rumah produksi: BASE Entertainment (kerja sama dengan New Amsterdam).
Catatan: Novel berfokus pada kisah eksil politik dan imigran Indonesia; proyek ini mendapat perhatian karena kerjasama internasional.
Sumber: Detik (artikel pengumuman produksi). 

2. Setetes Embun Cinta Niyala — Habiburrahman El Shirazy (film — Netflix)

Status: Sudah tayang / tersedia di Netflix (2025).
Platform / distributor: Netflix (kerjasama produksi MD Entertainment).
Catatan: Film drama religi yang diangkat dari novel populer; trailer dan halaman title terdaftar di katalog Netflix Indonesia.
Sumber: Netflix press page & Wikipedia film page. 

3. Cinta Tak Pernah Tepat Waktu — Puthut EA (film)

Status: Tayang bioskop 13 Februari 2025 (diproduksi Dapur Films / K Studio / Seven Skies Motion; sutradara: Hanung Bramantyo).
Catatan: Diangkat langsung dari novel Puthut EA; masuk jadwal bioskop nasional 2025.
Sumber: Liputan6, Tempo. 

4. Ten Years Challenge — Mutiarini (film / Viu original)

Status: Telah diadaptasi menjadi film/seri oleh Viu; pemeran termasuk Hanggini (judul terdaftar di Viu).
Platform: Viu ID (streaming).
Catatan: Novel YA bertema time-travel; Viu memproduksi beberapa adaptasi orisinal lokal, dan proyek ini merupakan salah satu yang diumumkan.
Sumber: Viu listing & Suara.com. 

5. Keajaiban Air Mata Wanita — (dari Rahasia Magnet Rezeki — Nasrullah) (film)

Status: Diumumkan / tayang 2025 menurut liputan pilar media lokal.
Catatan: Adaptasi novel/seria motivasi/relijius yang populer dikemas sebagai film.
Sumber: IDN Times / Jogja.idntimes. 

6. Heartbreak Motel — Ika Natassa (film)

Status: Sudah tayang (2024)  adaptasi dari novel Ika Natassa.
Catatan: Menambah daftar karya Ika Natassa yang sukses diadaptasi.
Sumber: Wikipedia & liputan adaptasi. 

7. The Architecture of Love — Ika Natassa (film)

Status: Sudah tayang (2024)  adaptasi dari novel.
Sumber: Wikipedia. 

8. Respati — Ragiel JP (film — horor)

Status: Sudah tayang (2024) — adaptasi novel/cerita horor ke layar.
Catatan: Genre horor tetap populer sebagai materi adaptasi, termasuk karya-karya baru dari penulis lokal.
Sumber: Wikipedia.

9. Na Willa — Reda Gaudiamo (film; jadwal 2026)

Status: Diumumkan; jadwal rilis 2026; produksi oleh Visinema (pengumuman media).
Catatan: Proyek live-action berbasis cerita anak / petualangan yang mendapat perhatian produser besar.
Sumber: MerahPutih (artikel rilis 2026). 

10. Daftar judul lain yang diumumkan / diliput media sebagai adaptasi (ringkasan)

  • Setetes Embun Cinta Niyala — Netflix (sudah disebut di atas). 

  • Ten Years Challenge — Viu (Telah diadaptasi menjadi program/film).

  • Pulang — BASE Entertainment / New Amsterdam (produksi 2025). 

  • Cinta Tak Pernah Tepat Waktu — tayang Feb 2025. 

Catatan: selain daftar di atas, banyak judul lama (mis. Laskar Pelangi, Aruna & Lidahnya, Dilan) sudah sukses diadaptasi sebelum 2024; daftar ini fokus pada pengumuman adaptasi 2024–2026 yang diberitakan.

Mengapa Banyak Novel Indonesia Diadaptasi Sekarang? (Analisis singkat)

  1. Basis pembaca & komunitas digital — Novel populer di BookTok / Bookstagram memudahkan produser menemukan karya yang sudah punya penggemar. (lihat tren BookTok lintas media).

  2. Kemudahan akses platform streaming — Viu, Netflix, dan platform lokal aktif memproduksi konten orisinal dengan cerita lokal yang relatable. (contoh: Ten Years Challenge di Viu; Setetes Embun Cinta di Netflix). 

  3. Potensi komersial & pemasaran ganda — Adaptasi memberi peluang penjualan ulang buku dan merchandise; perpustakaan serta toko buku juga sering mengemas ulang edisi buku saat film/serial rilis.

  4. Diversifikasi genre — Dari romance, drama keluarga, horor, hingga cerita religius dan sejarah: adaptasi lokal kini mencakup banyak genre. (lihat contoh-respons media). 

Rekomendasi untuk Pustakawan, Toko Buku, dan Pembaca

  • Pustakawan: Buat rak khusus “Dari Buku ke Layar” dan jadwalkan diskusi buku–film saat adaptasi rilis; siapkan edisi impor jika terjemahan terlambat.

  • Toko buku / penerbit: Siapkan bundel edisi film tie-in dan lakukan kerja sama promosi dengan bioskop/streaming.

  • Pembaca & klub buku: Ikuti akun resmi penerbit dan rumah produksi untuk info hak terjemah/adaptasi supaya bisa ikut event pre-order atau nonton bareng.

Referensi Utama (sumber berita & pengumuman)

  • Detik — “Pulang Karya Leila S. Chudori Diadaptasi Jadi Film, Diproduksi Awal 2025.” 

  • Viu ID — Ten Years Challenge (listing film/serial adaptasi). 

  • Netflix Press / Title Page — Setetes Embun Cinta Niyala (2025). 

  • Liputan6 — “Adaptasi Novel Puthut EA, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Siap Tayang 13 Februari 2025.” 

  • Tempo — Sinopsis & liputan Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

  • Jogja.IDNTimes — “Film dan Series Indonesia 2025 Hasil Adaptasi Novel Populer.” 

  • MerahPutih — “Film Na Willa tayang 2026 (adaptasi buku Reda Gaudiamo).” 

logoblog

Film & Adaptasi: Bagaimana Buku Mendorong Layar Lebar (dan Sebaliknya) di Tahun 2025

 Adaptasi film dan serial dari karya sastra terus menjadi fenomena global, dan tren ini tetap kuat hingga 2025. Walaupun tidak semua rilisan adaptasi di periode September–November memiliki data publik yang lengkap, kecenderungan hubungan antara buku populer dan adaptasi layar tetap terlihat sangat jelas. Salah satu contohnya adalah Lessons in Chemistry karya Bonnie Garmus, yang tetap bertahan sebagai salah satu novel paling dicari bahkan setelah adaptasi serialnya sukses besar di Apple TV+.

Fenomena adaptasi bukan hanya sekadar memindahkan cerita dari buku ke layar; ia membentuk siklus popularitas baru yang mendorong buku kembali laris, membuka pasar baru, dan memperluas pengaruh sebuah karya. Tahun 2025 menjadi saksi bagaimana pembaca, penonton, BookTok, dan platform streaming saling terhubung dalam ekosistem literasi modern.

1. Buku yang Viral = Bahan Adaptasi Paling Menjanjikan

Kesuksesan novel di media sosial terutama BookTok, Instagram, dan komunitas pembaca digital berkorelasi kuat dengan minat industri film terhadap adaptasi. Pada 2025, beberapa pola besar menjadi jelas:

a. Novel yang kuat karakter

Karya seperti Lessons in Chemistry menjadi contoh ideal: karakter utama yang unik, narasi tajam, dan tema feminitas langsung menarik bagi platform streaming yang mengejar konten berdimensi sosial.

b. Novel fantasi dengan worldbuilding matang

Minat adaptasi terhadap novel fantasi naik pesat, mengikuti kesuksesan global seperti Shadow and Bone atau The Witcher (Netflix). Rilisan fantasi terbaru seperti:

  • Katabasis — R.F. Kuang

  • Among the Burning Flowers — Samantha Shannon

menjadi kandidat kuat karena memiliki universe luas yang cocok untuk franchise layar.

c. Novel horor psikologis modern

Horor kini menjadi salah satu genre termurah diproduksi tetapi paling menjanjikan secara komersial. Novel seperti:

  • Fiend — Alma Katsu

menawarkan kombinasi horor domestik + komentar sosial, tipe cerita yang digemari platform premium.

2. Studi Kasus: Lessons in Chemistry — Ketika Adaptasi Melonjakkan Buku

Lessons in Chemistry (Bonnie Garmus) menjadi contoh paling nyata bagaimana adaptasi bisa memperpanjang “umur popularitas” sebuah buku.

  • Setelah tayang sebagai serial Apple TV+ (2023), penjualan bukunya meningkat tajam.

  • Hingga 2025, buku ini terus direkomendasikan sebagai bacaan klub buku, bacaan feminis, dan novel karakter.

  • Di Indonesia, novel ini masih menjadi salah satu buku impor yang paling dicari oleh komunitas pembaca perempuan dan pembaca sastra kontemporer.

Faktor kesuksesan:

  1. Adaptasinya setia pada semangat novel tokoh Elizabeth Zott tetap menjadi pusat kekuatan cerita.

  2. Pengembangan beberapa karakter minor membuat penonton baru tertarik untuk membaca novelnya.

  3. Viral di BookTok: pembahasan soal “perempuan di sains”, gaslighting, dan perjuangan karier akademik.

Hasilnya:
Adaptasinya bukan hanya meningkatkan popularitas, tetapi menghidupkan kembali diskusi literasi tentang perempuan dan STEM. Ini memperlihatkan bagaimana adaptasi film/serial dapat menjadi portal menuju literasi.

3. Adaptasi yang Menjauh dari Novel—Apakah Mempengaruhi Persepsi Pembaca?

Tidak semua adaptasi setia pada buku. Ada yang mengubah sudut pandang, latar, bahkan karakter inti. Reaksi pembaca biasanya terbagi menjadi tiga:

  1. Pembaca lama kecewa, terutama jika adaptasi menghilangkan pesan inti.

  2. Penonton baru justru suka, karena alurnya lebih cepat dan sinematis.

  3. Sebagian pembaca tertarik membeli buku untuk membandingkan.

Beberapa contoh adaptasi terkenal yang sering dibandingkan pembaca (meski bukan semua rilis 2025):

  • The Witcher (Netflix) — banyak perbedaan drastis dari novelnya.

  • Shadow and Bone — menggabungkan dua seri novel ke dalam satu narasi.

  • Dune (2021–2025) — setia tema, sedikit modifikasi alur dan kultur.

Pelajaran untuk pembaca & pustakawan:
Adaptasi yang berbeda bukan berarti gagal. Sering kali, perubahan visual atau dramaturgi diperlukan agar cerita cocok untuk format film/serial.

4. Tren Adaptasi 2025: Lokal vs Internasional

a. Adaptasi Internasional

Rilisan internasional mendominasi, terutama dari genre:

  • Fantasi epik

  • Young adult

  • Horor psikologis

  • Drama feminis

  • Thriller domestik

Platform seperti Amazon Prime, Netflix, Apple TV+, dan HBO terus membeli lisensi novel terkenal dan novel baru yang berpotensi menjadi “franchise”.

b. Adaptasi Lokal Indonesia

Di Indonesia, tren adaptasi juga meningkat:

  1. Novel Wattpad → Film

    • Masih menjadi salah satu sumber cerita utama, misalnya Mariposa, Dikta & Hukum, dll.

  2. Novel populer Gramedia → Film bioskop

    • Misalnya Laut Bercerita, Galaksi, dan adaptasi novel-novel romance.

  3. Komik lokal & webtoon Indonesia

    • Sangat potensial untuk diadaptasi ke serial atau film, karena basis penggemarnya luas.

  4. Novel sejarah & budaya

    • Tren minat sejarah sedang naik, sehingga adaptasi genre ini mulai dilirik produser.

5. Novel Indonesia yang Potensial Diadaptasi (Analisis 2025)

Berikut daftar novel lokal yang sering disebut pembaca sebagai “paling layak difilmkan”:

1. “Aku, Buku, dan Sepotong Senja” — Seno Gumira Ajidarma

Eksotis, visual kuat, dan penuh metafora. Cocok untuk film festival.

2. “Laut Bercerita” — Leila S. Chudori (sudah difilmkan namun berpotensi franchise)

Tema aktivisme membuatnya relevan bagi generasi muda.

3. Novel romance remaja Gramedia Pop

Selalu punya pasar stabil dan komunitas besar.

4. Novel thriller Indonesia seperti “Ganjil Genap”

Genre thriller dan komedi dewasa sedang naik daun.

5. Novel fantasi lokal (sering rilis indie)

Worldbuilding kaya = potensi besar untuk animasi atau serial.

6. Bagaimana Perpustakaan Merespon Tren Adaptasi?

Perpustakaan kini memainkan peran penting dalam:

a. Menyediakan rak khusus “From Book to Screen”

Sangat efektif meningkatkan minat baca, terutama untuk:

  • Siswa SMA

  • Pembaca dewasa muda

  • Penonton Netflix/Prime yang baru tertarik membaca

b. Mengadakan bedah buku + nonton bareng adaptasinya

Meningkatkan partisipasi komunitas pemuda.

c. Memperkuat koleksi novel yang sedang viral

Agar perpustakaan tetap relevan dengan budaya pop.

d. Program literasi kritis

Agar pembaca bisa membedakan adaptasi film yang dramatisasi dari interpretasi asli novel.

7. Dampak Media Sosial (BookTok, Instagram, YouTube)

BookTok kini menjadi kekuatan terbesar dalam memviralkan novel yang kemudian diadaptasi.

Pengaruhnya:

  • Penjualan buku bisa meningkat hingga 300% setelah viral.

  • Banyak studio film mencari hak cipta novel viral.

  • Pembaca baru (usia 15–25) mulai membaca karya yang sebelumnya tidak populer.

BookTok bukan sekadar tren—ia telah mengubah industri penerbitan dan perfilman.

Kesimpulan

Adaptasi buku ke film/serial tetap menjadi tren besar pada 2025, didorong oleh interaksi antara:

  • Komunitas digital (BookTok, Bookstagram)

  • Platform streaming global

  • Penulis yang menciptakan cerita dengan karakter kuat

  • Pembaca muda yang menyukai cerita cepat, emosional, dan sinematis

Indonesia pun tidak ketinggalan: novel lokal, web novel, komik, dan webtoon terus dilirik untuk adaptasi.

Di era sinema modern, hubungan buku dan layar sudah menyatu yang satu mendorong popularitas lainnya. Perpustakaan, pembaca, dan penerbit kini berada dalam satu ekosistem budaya populer yang dinamis dan penuh peluang.



Referensi :

  1. Kompas.id – Tren adaptasi dan berita literasi.

  2. Garmus, Bonnie. Lessons in Chemistry — HarperCollins, 2022.

  3. Apple TV+ — Serial Lessons in Chemistry, 2023–2024.

  4. Shannon, Samantha. The Roots of Chaos series — Bloomsbury.

  5. Kuang, R.F. — Katabasis (rilis internasional 2025).

  6. Katsu, Alma — Fiend (2025).

  7. The Guardian — Artikel tentang dampak BookTok terhadap penjualan buku global.

  8. Publishers Weekly — Laporan adaptasi film dan tren hak cipta (2024–2025).

  9. Variety — Berita proyek adaptasi Hollywood terbaru (2024–2025).

  10. Netflix / Amazon Prime Press Release — Update adaptasi novel ke layar.

logoblog

Tren Buku dan Sastra September–November 2025: Rilis Baru, Terjemahan Besar-besaran, dan Ledakan BookTok Indonesia

 

Pasar Buku Indonesia yang Semakin Dinamis

Tiga bulan terakhir, dari September hingga November 2025, dunia buku Indonesia mengalami periode paling dinamis setelah pandemi. Rilis global yang besar, program pemerintah yang masif, BookTok yang semakin berpengaruh, serta meningkatnya pembelian buku impor membuat ekosistem sastra bergerak cepat.

Pola ini sangat terasa di toko buku besar seperti Gramedia & Periplus, komunitas pembaca, serta perpustakaan sekolah/daerah yang menerima pasokan buku terjemahan baru.

Artikel ini merangkum gambaran lengkap: rilis internasional yang ramai, program terjemahan nasional, tren pembaca Indonesia, dan apa artinya bagi masa depan literasi Indonesia.

1. Rilis Internasional yang Menghebohkan Pembaca Indonesia

Empat judul internasional mendominasi perhatian pembaca global dan juga Indonesia:

1. Katabasis — R. F. Kuang

  • Genre: dark academia fantasi gelap

  • Pembaca Indonesia memborong edisi impor sejak hari pertama, terutama lewat Gramedia.com, Periplus, dan marketplace.

  • Topik menjadi viral di BookTok Indonesia karena gaya Kuang yang kritis, akademik, dan kontroversial.

2. Among the Burning Flowers — Samantha Shannon

  • Buku penutup trilogi The Roots of Chaos.

  • Penggemar fantasi epik Indonesia antusias meski belum ada terjemahan resmi.

  • Periplus mengiklankan buku ini sebagai most anticipated fantasy release.

3. The Summer War — Naomi Novik

  • Meski hanya novella, Novik memiliki basis penggemar kuat di Indonesia.

  • Banyak dibeli sebagai edisi Kindle dan paperback impor.

4. Fiend — Alma Katsu

  • Genre: horor keluarga modern.

  • Rilis global September 2025 langsung masuk wishlist pembaca Indonesia karena gaya Katsu yang dikenal lewat The Hunger dan The Fervor.

Kesimpulan:
Rilis global kini cepat masuk pasar Indonesia. Pembaca Indonesia sudah sangat terbiasa membeli buku impor tanpa menunggu terjemahan.

2. Ledakan Terjemahan Cerita Anak: 3.270 Judul Baru

Inilah peristiwa paling monumental di dunia literasi Indonesia untuk tahun 2025:

Peluncuran 3.270 Buku Terjemahan Anak (Kemendikdasmen & Badan Bahasa)

Program ini dirilis pada Pesta Literasi Indonesia 2025.
Fokus: buku cerita anak berkualitas internasional, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia untuk meningkatkan akses literasi dini.

Mengapa program ini penting?

  1. Indonesia kekurangan buku cerita anak murah dan berkualitas.

  2. Daerah-daerah non-perkotaan sulit mendapatkan buku impor/berjualan terbatas.

  3. Lingkungan membaca anak semakin kompetitif: harus bersaing dengan gadget.

Program ini memberikan akses gratis kepada:

  • SD negeri & swasta

  • perpustakaan daerah

  • taman baca masyarakat

  • pojok baca di desa

Dampak langsung:

  • Guru memiliki lebih banyak bahan cerita untuk membaca nyaring.

  • Orang tua dapat mengakses versi digital secara gratis.

  • Perpustakaan sekolah meningkat kunjungannya berkat koleksi baru.

3. BookTok & Media Sosial Menentukan Buku Mana yang Viral

BookTok Indonesia terus mendominasi dunia rekomendasi buku. Apa yang viral di TikTok baik yang positif maupun emosional langsung berpengaruh pada pembelian buku.

Buku yang kembali viral karena BookTok (2024–2025):

  • Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow

  • The Song of Achilles

  • A Little Life

  • Ninth House

  • Hell Bent

  • Six of Crows

  • The Familiar (Leigh Bardugo)

  • Yellowface

Dampaknya bagi pasar Indonesia:

  • Stok cepat habis di Gramedia dan toko online.

  • Buku lama menjadi best-seller kembali.

  • Pembaca baru muncul dari kelompok yang tadinya tidak suka membaca.

Kata kunci BookTok 2025 yang paling banyak muncul:

  • “buku yang bikin nangis”

  • “fantasi gelap untuk pemula”

  • “novel romantis yang heartwarming”

  • “novel yang lebih bagus dari filmnya”

4. Tren Terjemahan Komersial: Mana yang Diminati?

Penerbit Indonesia cenderung menerjemahkan:

  • buku viral global

  • buku fantasi/horror yang stabil penjualannya

  • penulis yang memiliki fandom kuat

  • buku pemenang penghargaan seperti Hugo, Nebula, Pulitzer

Judul terjemahan yang paling stabil penjualannya (2025):

  • Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow (GPU)

  • The Silent Patient

  • The Priory of the Orange Tree

  • Six of Crows

  • The Song of Achilles

Genre terjemahan paling diminati di Indonesia:

  1. Fantasi epik

  2. Misteri-thriller

  3. Romance dewasa

  4. YA (young adult)

  5. Horor mitologi & folklore

5. Bagaimana Tren Ini Mempengaruhi Perpustakaan Indonesia?

Perpustakaan (sekolah, daerah, kampus) mengikuti tren ini dengan cara:

a. Menambah koleksi yang “sedang viral”

Karena siswa datang bertanya: “Bu, ada yang ini nggak? Lihat di TikTok!”

b. Menyediakan sesi read aloud berbasis buku terjemahan anak

Materi dari program 3.270 judul sangat cocok untuk:

  • kegiatan literasi pagi

  • kelas tematik

  • ekstrakurikuler klub buku kecil

c. Membangun “Zona BookTok” di perpustakaan

Beberapa perpustakaan modern mulai membuat area khusus rekomendasi BookTok/Bookstagram.

d. Menggunakan katalog digital/AI rekomendasi

Kampus dan perpustakaan besar kini:

  • memakai sistem rekomendasi berbasis AI

  • menampilkan review pengguna

  • terkoneksi dengan data metadata internasional

6. Apa Tren Ini Artinya untuk Pembaca dan Industri Buku Indonesia?

Untuk pembaca:

  • Pilihan buku semakin banyak (impor + terjemahan).

  • Kemampuan bahasa Inggris meningkat karena banyak membaca edisi import.

  • Mudah menemukan komunitas baca via TikTok & Instagram.

Untuk penerbit:

  • Harus cepat merespon buku viral.

  • Harus memperkuat hak terjemahan & editing berkualitas.

  • Perlu memperhatikan pasar anak yang sangat besar.

Untuk pustakawan:

  • Perlu mengupdate koleksi dengan judul baru/viral.

  • Harus memahami trend digital & BookTok.

  • Menjadi kurator utama untuk literasi sekolah.

Kesimpulan

Tren buku September–November 2025 menegaskan satu hal: pasar buku Indonesia semakin matang dan responsif. Pembaca tak lagi menunggu lama  rilis global langsung diikuti oleh pembelian impor, diskusi daring, dan dorongan agar segera diterjemahkan.

Di sisi lain, pemerintah memperkuat literasi anak lewat ribuan buku cerita terjemahan gratis langkah besar dalam sejarah penerbitan Indonesia.

Jika tren ini berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pasar buku terbesar di Asia Tenggara: aktif, kreatif, digital, dan penuh energi.



Referensi Utama

  1. Siaran Pers Kemendikdasmen – Pesta Literasi Indonesia 2025

    • “Pesta Literasi Indonesia 2025, Perluas Akses Literasi Melalui 3.270 Buku Terjemahan Cerita Anak” 

  2. ANTARA News

    • “Kemendikdasmen rilis ribuan judul buku terjemahan cerita anak” 

    • “IIBF 2025 hadirkan 500 ribu buku dan 150 acara literasi” (informasi pameran buku impor & internasional) 

  3. IKAPI / Ikatan Penerbit Indonesia

    • Artikel resmi IIBF 2025: “Indonesia International Book Fair 2025 Resmi Dibuka … 20 negara ikut serta” 

  4. Media Lokal – Koran Jakarta

    • “Badan Bahasa Luncurkan 3.270 Buku Cerita Anak Terjemahan di Pesta Literasi 2025” 

  5. Media Lokal – Pikiran Rakyat

    • Liputan “3.270 Buku Terjemahan Diluncurkan” dari Pikiran Rakyat Koran 

  6. Media Lokal – Balai Bahasa Jawa Barat

    • Halaman resmi berita “Pesta Literasi Indonesia 2025 – 3.270 Buku Terjemahan” di situs Balai Bahasa Jabar

logoblog

Daftar Terjemahan Spesifik: Judul, Penerbit, dan Ketersediaan di Indonesia

 

Panduan Lengkap Buku-Buku Internasional yang Ramai Dibicarakan Tahun 2025

Dalam beberapa tahun terakhir, tren membaca global menunjukkan peningkatan minat pembaca Indonesia terhadap novel-novel internasional, terutama yang viral di BookTok, Bookstagram, dan komunitas pembaca daring lainnya. Banyak judul fantasi, dark academia, horor, hingga fiksi spekulatif kembali terangkat berkat rekomendasi kreator konten literasi dan tren ulasan singkat video pendek.

Bagi pembaca Indonesia, ketersediaan versi terjemahan menjadi faktor penting: apakah buku tertentu sudah diterjemahkan? Siapa penerbitnya? Apakah bisa dibeli di Indonesia secara resmi?

Artikel ini menyajikan daftar terjemahan spesifik dari beberapa buku internasional populer yang banyak diperbincangkan pada rentang September–November 2025, lengkap dengan penerbit asal, potensi penerbit Indonesia yang biasa menerjemahkan karya serupa, serta status ketersediaannya di pasar buku Indonesia.

Catatan: beberapa judul di bawah belum resmi diumumkan terjemahannya. Maka pembahasan mencakup:

  • potensi penerbit Indonesia yang biasa menerjemahkan penulis terkait,

  • riwayat pola penerbitan sebelumnya,

  • serta prediksi ketersediaan berdasarkan tren industri buku Indonesia.

1. “Katabasis” – R.F. Kuang

Fantasi • Dark Academia • Myth Retelling

Penerbit Asal: Harper Voyager (AS/UK)
Status Terjemahan di Indonesia: Belum resmi dirilis (perkiraan: sangat mungkin diterjemahkan)
Penerbit Indonesia yang Berpotensi: Gramedia Pustaka Utama (GPU)

R.F. Kuang adalah salah satu nama paling berpengaruh dalam fiksi spekulatif modern. Setelah kesuksesan “Babel” dan “The Poppy War Trilogy”, pembaca Indonesia menunjukkan antusiasme sangat kuat terhadap karya-karyanya terbukti dari penjualan tinggi versi bahasa Inggris dan banyaknya ulasan di BookTok Indonesia.

“Katabasis” digambarkan sebagai novel dark academia dengan sentuhan perjalanan ke neraka (katabasis), penuh alegori sosial, mitologi, dan kritik akademik. Tema ini terbukti digemari pasar Indonesia“Babel” misalnya meraih komunitas penggemar baru sejak viral di TikTok 2023–2024.

Apakah kemungkinan diterjemahkan?

Sangat tinggi. GPU sebelumnya menerbitkan The Poppy War dan Babel dalam bahasa Indonesia. Dengan rekam jejak tersebut, “Katabasis” hampir pasti akan mengikuti jejak yang sama.

Prediksi Ketersediaan

Mulai 2026, karena novel ini baru rilis global pada 2025 dan proses perizinan-perterjemahan biasanya memakan waktu 6–18 bulan.

2. “Among the Burning Flowers” – Samantha Shannon

Fantasy Epic • Penutup Trilogy “The Roots of Chaos”

Penerbit Asal: Bloomsbury
Status Terjemahan di Indonesia: Belum tersedia (potensi sedang)
Penerbit Indonesia yang Berpotensi: Bentang Pustaka / Gramedia Pustaka Utama

Samantha Shannon dikenal lewat The Priory of the Orange Tree, yang digemari pembaca fantasi Indonesia karena worldbuilding-nya yang kompleks dan representasi karakter yang kuat. Buku tersebut tersedia di Indonesia versi bahasa Inggris, namun belum memiliki terjemahan resmi.

Meski demikian, minat pembaca terhadap novel fantasi epik perempuan penulis meningkat pesat sejak 2022–2025. Shannon kini kembali dengan penutup trilogi “The Roots of Chaos” dan menjadi salah satu rilis fantasi paling ditunggu di dunia.

Apakah kemungkinan diterjemahkan?

Sedang. Alasannya:

  • Novel Shannon umumnya tebal (700–1000 halaman), sehingga biaya produksi buku terjemahan cukup tinggi.

  • Penerbit Indonesia lebih selektif terhadap karya fantasi epik panjang.

  • Namun popularitas Shannon terus naik.

Prediksi Ketersediaan

Mungkin 2026–2027, jika peminat bahasa Inggris terus tinggi dan penerbit melihat pasar yang stabil.

3. “The Summer War” – Naomi Novik

Novella • Fantasy • Fairy Tale Retelling

Penerbit Asal: Del Rey
Status Terjemahan di Indonesia: Belum tersedia (potensi sangat tinggi)
Penerbit Indonesia yang Berpotensi: Gramedia Pustaka Utama

Naomi Novik adalah nama besar dalam dunia fantasi modern, terkenal dengan Uprooted, Spinning Silver, dan Temeraire. Pembaca Indonesia sudah familiar dengan karyanya, dan beberapa diterjemahkan GPU.

“The Summer War” adalah novella baru yang lebih ringkas, sehingga secara produksi lebih ringan diterjemahkan dibanding karya sebelumnya. Buku ini diprediksi menjadi salah satu rilis yang memperkuat reputasi Novik sebagai penulis reteling dongeng gelap.

Apakah kemungkinan diterjemahkan?

Tinggi. Karena:

  • GPU sudah memiliki rekam jejak menerbitkan karya fantasy fairy tale retelling.

  • Format novella populer di pasaran Indonesia.

Prediksi Ketersediaan

Tahun 2026, karena proses perizinan dan penerjemahan jauh lebih cepat untuk novella.

4. “Fiend” – Alma Katsu

Horror • Domestic Terror • Inspired by Real Case

Penerbit Asal: G.P. Putnam’s Sons
Status Terjemahan di Indonesia: Belum tersedia (potensi sedang)
Penerbit Indonesia yang Berpotensi: Penerbit Mizan / GPU / Phoenix Publisher

Alma Katsu dikenal sebagai penulis horor sejarah (The Hunger, The Deep) yang sering diangkat di komunitas pembaca Indonesia karena gaya penulisannya yang atmosferik dan berbasis riset sejarah. Namun, hingga kini karya-karya Katsu belum banyak diterjemahkan secara resmi di Indonesia.

“Fiend” menjadi novel yang menarik perhatian karena terinspirasi dari kasus nyata skandal keluarga modern yang mengerikan. Tema domestic horror sedang naik daun di Indonesia melalui popularitas buku-buku thriller domestik terjemahan.

Apakah kemungkinan diterjemahkan?

Sedang.
Tidak setinggi novel fantasi, namun pasar horor domestik + true-crime masih berkembang.

Prediksi Ketersediaan

2027, jika hype global meningkatkan minat pembaca lokal.

Analisis Umum: Tren Terjemahan Buku Internasional di Indonesia

Berikut beberapa faktor yang menentukan apakah suatu novel internasional diterjemahkan:

1. Popularitas di Media Sosial (BookTok, Booktube, Goodreads)

Babel, Fourth Wing, hingga Haunting Adeline menunjukkan bahwa tekanan dari komunitas daring dapat membuat penerbit lokal mempertimbangkan lisensi terjemahan.

2025 menjadi tahun ketika BookTok Indonesia punya pengaruh kuat terhadap keputusan penerbit, terutama untuk fantasi, dark romance, dan fiksi spekulatif.

2. Daya Jual Penulis

R.F. Kuang & Naomi Novik berada dalam kategori penulis premium setiap rilis baru mereka hampir selalu dipertimbangkan.
Samantha Shannon berada di tengah (premium namun niche).
Alma Katsu lebih segmented.

3. Ketebalan Buku dan Biaya Produksi

Faktor ini besar pengaruhnya:

  • Buku tebal = lebih mahal dicetak dan lebih berisiko.

  • Buku tipis/novella = lebih mudah diterima pasar.

Maka:

  • “The Summer War” kemungkinan besar masuk Indonesia lebih cepat.

  • “Among the Burning Flowers” kemungkinan tertunda.

4. Kesiapan Pasar Lokal

Tren 2024–2025 menunjukkan pasar fantasi & dark academia sedang naik, sehingga “Katabasis” sangat cocok bagi pembaca Indonesia.

Kesimpulan Besar

Dari empat judul populer yang rilis tahun 2025:

  • Katabasis → hampir pasti diterjemahkan

  • The Summer War → potensi sangat tinggi

  • Among the Burning Flowers → potensi sedang (buku sangat tebal)

  • Fiend → potensi sedang–rendah (genre horor segmented)

Pembaca dapat mulai mengikuti pengumuman penerbit Indonesia melalui media sosial resmi GPU, Bentang Pustaka, Mizan, Phoenix Publisher, dan Gramedia Digital.



Referensi:

Semua referensi berikut merupakan sumber aman dan umum digunakan dalam penulisan literasi buku dan analisis tren rilis internasional.

  1. Goodreads. Book release calendars, author pages, and community reviews.

  2. Publisher’s Weekly. New Titles & Industry Announcements.

  3. Harper Voyager. Author pages including R.F. Kuang.

  4. Bloomsbury Publishing. Fantasy Catalogue – Samantha Shannon.

  5. Del Rey Books. Title lists and announcements – Naomi Novik.

  6. G.P. Putnam’s Sons. New horror releases – Alma Katsu.

  7. Gramedia Pustaka Utama. Katalog terjemahan fiksi internasional.

  8. Mizan Publishing. Fiksi spekulatif & horor internasional.

  9. Artikel analisis tren BookTok global – The Guardian, NYTimes Books, TIME Culture.

  10. Data perilaku pembaca digital Indonesia – We Are Social Indonesia Digital Report.

logoblog