Adaptasi film dan serial dari karya sastra terus menjadi fenomena global, dan tren ini tetap kuat hingga 2025. Walaupun tidak semua rilisan adaptasi di periode September–November memiliki data publik yang lengkap, kecenderungan hubungan antara buku populer dan adaptasi layar tetap terlihat sangat jelas. Salah satu contohnya adalah Lessons in Chemistry karya Bonnie Garmus, yang tetap bertahan sebagai salah satu novel paling dicari bahkan setelah adaptasi serialnya sukses besar di Apple TV+.
Fenomena adaptasi bukan hanya sekadar memindahkan cerita dari buku ke layar; ia membentuk siklus popularitas baru yang mendorong buku kembali laris, membuka pasar baru, dan memperluas pengaruh sebuah karya. Tahun 2025 menjadi saksi bagaimana pembaca, penonton, BookTok, dan platform streaming saling terhubung dalam ekosistem literasi modern.
1. Buku yang Viral = Bahan Adaptasi Paling Menjanjikan
Kesuksesan novel di media sosial terutama BookTok, Instagram, dan komunitas pembaca digital berkorelasi kuat dengan minat industri film terhadap adaptasi. Pada 2025, beberapa pola besar menjadi jelas:
a. Novel yang kuat karakter
Karya seperti Lessons in Chemistry menjadi contoh ideal: karakter utama yang unik, narasi tajam, dan tema feminitas langsung menarik bagi platform streaming yang mengejar konten berdimensi sosial.
b. Novel fantasi dengan worldbuilding matang
Minat adaptasi terhadap novel fantasi naik pesat, mengikuti kesuksesan global seperti Shadow and Bone atau The Witcher (Netflix). Rilisan fantasi terbaru seperti:
-
Katabasis — R.F. Kuang
-
Among the Burning Flowers — Samantha Shannon
menjadi kandidat kuat karena memiliki universe luas yang cocok untuk franchise layar.
c. Novel horor psikologis modern
Horor kini menjadi salah satu genre termurah diproduksi tetapi paling menjanjikan secara komersial. Novel seperti:
-
Fiend — Alma Katsu
menawarkan kombinasi horor domestik + komentar sosial, tipe cerita yang digemari platform premium.
2. Studi Kasus: Lessons in Chemistry — Ketika Adaptasi Melonjakkan Buku
Lessons in Chemistry (Bonnie Garmus) menjadi contoh paling nyata bagaimana adaptasi bisa memperpanjang “umur popularitas” sebuah buku.
-
Setelah tayang sebagai serial Apple TV+ (2023), penjualan bukunya meningkat tajam.
-
Hingga 2025, buku ini terus direkomendasikan sebagai bacaan klub buku, bacaan feminis, dan novel karakter.
-
Di Indonesia, novel ini masih menjadi salah satu buku impor yang paling dicari oleh komunitas pembaca perempuan dan pembaca sastra kontemporer.
Faktor kesuksesan:
-
Adaptasinya setia pada semangat novel tokoh Elizabeth Zott tetap menjadi pusat kekuatan cerita.
-
Pengembangan beberapa karakter minor membuat penonton baru tertarik untuk membaca novelnya.
-
Viral di BookTok: pembahasan soal “perempuan di sains”, gaslighting, dan perjuangan karier akademik.
3. Adaptasi yang Menjauh dari Novel—Apakah Mempengaruhi Persepsi Pembaca?
Tidak semua adaptasi setia pada buku. Ada yang mengubah sudut pandang, latar, bahkan karakter inti. Reaksi pembaca biasanya terbagi menjadi tiga:
-
Pembaca lama kecewa, terutama jika adaptasi menghilangkan pesan inti.
-
Penonton baru justru suka, karena alurnya lebih cepat dan sinematis.
-
Sebagian pembaca tertarik membeli buku untuk membandingkan.
Beberapa contoh adaptasi terkenal yang sering dibandingkan pembaca (meski bukan semua rilis 2025):
-
The Witcher (Netflix) — banyak perbedaan drastis dari novelnya.
-
Shadow and Bone — menggabungkan dua seri novel ke dalam satu narasi.
-
Dune (2021–2025) — setia tema, sedikit modifikasi alur dan kultur.
4. Tren Adaptasi 2025: Lokal vs Internasional
a. Adaptasi Internasional
Rilisan internasional mendominasi, terutama dari genre:
-
Fantasi epik
-
Young adult
-
Horor psikologis
-
Drama feminis
-
Thriller domestik
Platform seperti Amazon Prime, Netflix, Apple TV+, dan HBO terus membeli lisensi novel terkenal dan novel baru yang berpotensi menjadi “franchise”.
b. Adaptasi Lokal Indonesia
Di Indonesia, tren adaptasi juga meningkat:
-
Novel Wattpad → Film
-
Masih menjadi salah satu sumber cerita utama, misalnya Mariposa, Dikta & Hukum, dll.
-
-
Novel populer Gramedia → Film bioskop
-
Misalnya Laut Bercerita, Galaksi, dan adaptasi novel-novel romance.
-
-
Komik lokal & webtoon Indonesia
-
Sangat potensial untuk diadaptasi ke serial atau film, karena basis penggemarnya luas.
-
-
Novel sejarah & budaya
-
Tren minat sejarah sedang naik, sehingga adaptasi genre ini mulai dilirik produser.
-
5. Novel Indonesia yang Potensial Diadaptasi (Analisis 2025)
Berikut daftar novel lokal yang sering disebut pembaca sebagai “paling layak difilmkan”:
1. “Aku, Buku, dan Sepotong Senja” — Seno Gumira Ajidarma
Eksotis, visual kuat, dan penuh metafora. Cocok untuk film festival.
2. “Laut Bercerita” — Leila S. Chudori (sudah difilmkan namun berpotensi franchise)
Tema aktivisme membuatnya relevan bagi generasi muda.
3. Novel romance remaja Gramedia Pop
Selalu punya pasar stabil dan komunitas besar.
4. Novel thriller Indonesia seperti “Ganjil Genap”
Genre thriller dan komedi dewasa sedang naik daun.
5. Novel fantasi lokal (sering rilis indie)
Worldbuilding kaya = potensi besar untuk animasi atau serial.
6. Bagaimana Perpustakaan Merespon Tren Adaptasi?
Perpustakaan kini memainkan peran penting dalam:
a. Menyediakan rak khusus “From Book to Screen”
Sangat efektif meningkatkan minat baca, terutama untuk:
-
Siswa SMA
-
Pembaca dewasa muda
-
Penonton Netflix/Prime yang baru tertarik membaca
b. Mengadakan bedah buku + nonton bareng adaptasinya
Meningkatkan partisipasi komunitas pemuda.
c. Memperkuat koleksi novel yang sedang viral
Agar perpustakaan tetap relevan dengan budaya pop.
d. Program literasi kritis
Agar pembaca bisa membedakan adaptasi film yang dramatisasi dari interpretasi asli novel.
7. Dampak Media Sosial (BookTok, Instagram, YouTube)
BookTok kini menjadi kekuatan terbesar dalam memviralkan novel yang kemudian diadaptasi.
Pengaruhnya:
-
Penjualan buku bisa meningkat hingga 300% setelah viral.
-
Banyak studio film mencari hak cipta novel viral.
-
Pembaca baru (usia 15–25) mulai membaca karya yang sebelumnya tidak populer.
BookTok bukan sekadar tren—ia telah mengubah industri penerbitan dan perfilman.
Kesimpulan
Adaptasi buku ke film/serial tetap menjadi tren besar pada 2025, didorong oleh interaksi antara:
-
Komunitas digital (BookTok, Bookstagram)
-
Platform streaming global
-
Penulis yang menciptakan cerita dengan karakter kuat
-
Pembaca muda yang menyukai cerita cepat, emosional, dan sinematis
Indonesia pun tidak ketinggalan: novel lokal, web novel, komik, dan webtoon terus dilirik untuk adaptasi.
Di era sinema modern, hubungan buku dan layar sudah menyatu yang satu mendorong popularitas lainnya. Perpustakaan, pembaca, dan penerbit kini berada dalam satu ekosistem budaya populer yang dinamis dan penuh peluang.
Referensi :
-
Kompas.id – Tren adaptasi dan berita literasi.
-
Garmus, Bonnie. Lessons in Chemistry — HarperCollins, 2022.
-
Apple TV+ — Serial Lessons in Chemistry, 2023–2024.
-
Shannon, Samantha. The Roots of Chaos series — Bloomsbury.
-
Kuang, R.F. — Katabasis (rilis internasional 2025).
-
Katsu, Alma — Fiend (2025).
-
The Guardian — Artikel tentang dampak BookTok terhadap penjualan buku global.
-
Publishers Weekly — Laporan adaptasi film dan tren hak cipta (2024–2025).
-
Variety — Berita proyek adaptasi Hollywood terbaru (2024–2025).
-
Netflix / Amazon Prime Press Release — Update adaptasi novel ke layar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar