Jelajahi dunia perpustakaan, tempat inspirasi, pengetahuan, dan petualangan literasi tanpa batas!

Senin, 26 Mei 2025

Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Literasi: Strategi Membangun Minat Baca di Era Kurikulum Merdeka


Dalam menghadapi era informasi dan digitalisasi pendidikan, perpustakaan sekolah memiliki peran krusial sebagai pusat literasi yang tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan membaca dan berpikir kritis pada peserta didik. Mengacu pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014, setiap satuan pendidikan wajib menyediakan buku teks dan nonteks bermutu, yang dapat diperoleh melalui perpustakaan sekolah.

Namun, bagaimana caranya agar koleksi yang ada benar-benar dibaca oleh siswa? Apa strategi yang efektif membangun minat baca di lingkungan sekolah dasar hingga menengah?

Perpustakaan Sekolah: Pilar Pendidikan Literasi

Apa Fungsi Ideal Perpustakaan Sekolah?

  1. Pusat sumber belajar: menyediakan bahan bacaan, multimedia, dan akses informasi digital.

  2. Tempat pembinaan karakter: melalui kisah inspiratif, dongeng, dan buku nilai-nilai kebangsaan.

  3. Ruang rekreatif edukatif: membaca sambil bermain dan berekspresi.

Perpustakaan bukan lagi gudang buku, tapi menjadi tempat interaksi, kreasi, dan eksplorasi.

Kebijakan Dasar: Permendikbud No. 24 Tahun 2014

Permendikbud ini menegaskan pentingnya:

  • Ketersediaan buku wajib dan penunjang sesuai kurikulum.

  • Akses terhadap buku murah dan berkualitas, baik cetak maupun digital.

  • Pemanfaatan multimedia, termasuk video edukatif dan permainan literasi.

Strategi Membangun Minat Baca di Perpustakaan Sekolah

Berikut adalah strategi yang bisa diterapkan oleh kepala perpustakaan, guru, dan pustakawan di sekolah:

1. Koleksi Menarik dan Relevan

  • Buku cerita bergambar, komik edukasi, dan fiksi anak (misalnya karya JK Rowling, Enid Blyton, dan penulis lokal seperti Erlangga & BIP).

  • Buku nonfiksi populer: ensiklopedia sains, biografi tokoh nasional.

  • Tambahkan koleksi digital dan multimedia: e-book, audiobook, dan video pembelajaran.

2. Zona dan Tata Ruang yang Ramah Anak

  • Sediakan pojok baca tematik: tema hewan, luar angkasa, sejarah, dll.

  • Gunakan dekorasi edukatif, bean bag, atau karpet bacaan.

3. Program Literasi Harian

  • 15 menit membaca sebelum belajar (Gerakan Literasi Sekolah).

  • Tantangan membaca bulanan: “Bintang Buku”, “Pembaca Terbanyak”.

  • Bedah buku, klub membaca, dan nonton film edukatif.

4. Kolaborasi dengan Guru dan Orang Tua

  • Guru bisa mengintegrasikan buku bacaan ke pelajaran tematik.

  • Orang tua didorong meminjam buku untuk dibaca di rumah.

  • Pameran buku dan “Pasar Buku Murah” hasil kerja sama dengan penerbit.

Koleksi Wajib Perpustakaan SD 2025

Menurut standar SPM dan rekomendasi Dapodik:

Jenis KoleksiContoh Judul / Sumber
Buku teks kurikulumBuku Tematik Terpadu, PAI BP Kelas 1-6
Buku bacaan literasiCerita Rakyat Nusantara, Si Kumbi, Bobo
Ensiklopedia anakEnsiklopedia Sains Populer, Dunia Hewan
Buku aktivitas & edukasiBuku mewarnai edukatif, teka-teki logika
Multimedia edukatifVideo sains, pembelajaran karakter, animasi
E-book & aplikasiiPusnas, Let's Read, Rumah Belajar

Kesimpulan

Perpustakaan sekolah memiliki potensi besar sebagai penggerak budaya baca dan literasi informasi. Dengan strategi yang tepat—dari koleksi, ruang, hingga program—perpustakaan bisa menjadi tempat favorit siswa, bukan hanya untuk membaca, tapi juga untuk tumbuh dan berkembang secara intelektual maupun emosional.



Daftar Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Permendikbud No. 24 Tahun 2014 tentang Buku Wajib dan Penunjang. https://jdih.kemdikbud.go.id

  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

  3. Perpusnas RI. (2020). Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

  4. Widiastuti, L. (2023). Strategi Literasi Sekolah Dasar Berbasis Perpustakaan. Jurnal Pendidikan Literasi, 5(2), 55-65.

  5. Aplikasi iPusnas. (2025). https://ipusnas.id

  6. The Asia Foundation. (2024). Let’s Read Indonesia – Koleksi Buku Digital untuk Anak. https://reader.letsreadasia.org/indonesia

  7. Kemdikbudristek. (2023). Rumah Belajar – Platform Digital Pembelajaran. https://rumahbelajar.kemdikbud.go.id

logoblog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar