Di era banjir informasi seperti sekarang, kemampuan membaca, memahami, dan menyaring informasi menjadi sangat penting. Literasi media bukan sekadar bisa membaca berita, tetapi juga memahami konteks, mengenali bias, dan mengevaluasi isi media secara kritis.
Salah satu kerangka paling dikenal dalam literasi media adalah milik W. James Potter, seorang pakar komunikasi yang mengemukakan tujuh kecakapan literasi media dalam bukunya "Theory of Media Literacy: A Cognitive Approach" (2004). Panduan ini sangat relevan diterapkan dalam pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah dan perpustakaan.
Apa Itu Literasi Media?
Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan informasi melalui berbagai bentuk media, baik cetak, digital, maupun audio-visual.
Literasi media tidak hanya mencakup apa yang kita konsumsi, tetapi bagaimana kita menafsirkan dan menggunakan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuh Kecakapan Literasi Media Menurut Potter (2004)
W. James Potter mengidentifikasi tujuh keterampilan dasar yang perlu dimiliki untuk menjadi konsumen media yang cerdas:
1. Kecakapan Analitis (Analysis)
Kemampuan untuk mengidentifikasi elemen penting dari suatu pesan media, seperti tujuan, pesan tersurat dan tersirat, struktur narasi, dan konteks.
Contoh: Mampu menganalisis iklan dan mengenali teknik persuasinya.
2. Kecakapan Evaluatif (Evaluation)
Kemampuan untuk menilai kualitas, kredibilitas, dan relevansi suatu informasi atau pesan media.
Contoh: Membedakan artikel berita yang kredibel dengan hoaks di media sosial.
3. Kecakapan Pengetahuan Isi (Grouping)
Kemampuan untuk mengelompokkan informasi atau pesan berdasarkan kesamaan dan perbedaan.
Contoh: Mengkategorikan berita ke dalam genre seperti opini, fakta, hiburan, atau iklan.
4. Kecakapan Induksi (Induction)
Kemampuan untuk menarik kesimpulan umum berdasarkan informasi yang tersedia, termasuk mengenali pola dan tren.
Contoh: Menyadari pola framing negatif terhadap isu tertentu oleh media tertentu.
5. Kecakapan Deduksi (Deduction)
Kemampuan untuk menggunakan aturan logika dan teori dalam mengevaluasi pesan media secara sistematis.
Contoh: Menguji argumen dalam editorial dengan pendekatan kritis dan logis.
6. Kecakapan Sintesis (Synthesis)
Kemampuan untuk menggabungkan berbagai informasi dari sumber berbeda dan membangun pengetahuan baru yang bermakna.
Contoh: Menyusun laporan atau opini berdasarkan hasil membaca dari beberapa sumber media.
7. Kecakapan Abstraksi (Abstracting)
Kemampuan untuk menyimpulkan inti atau gagasan utama dari sebuah pesan secara ringkas tanpa kehilangan makna utama.
Contoh: Menyimpulkan isi dokumenter dalam dua kalimat.
Mengapa Keterampilan Ini Penting untuk Generasi Digital?
Siswa dan pelajar saat ini tumbuh di tengah ledakan informasi yang tak terbendung. Hoaks, clickbait, dan disinformasi menjadi tantangan sehari-hari. Oleh karena itu, mengajarkan tujuh kecakapan literasi media ini sangat penting dalam:
-
Pendidikan karakter dan moral digital
-
Pencegahan penyebaran hoaks
-
Penguatan kemampuan berpikir kritis
-
Meningkatkan kualitas diskusi dan opini publik
Implementasi di Sekolah dan Perpustakaan
-
Workshop Literasi Media: Guru dan pustakawan bisa menyelenggarakan pelatihan membedakan fakta dan opini, menganalisis iklan, atau memahami framing media.
-
Proyek Karya Tulis/Video: Siswa dapat membuat ulasan konten media dan menyertakan analisis berdasarkan 7 kecakapan Potter.
-
Katalog Media Kritis: Perpustakaan bisa menampilkan koleksi berita, majalah, dan kliping yang dapat dianalisis bersama.
Kesimpulan
Tujuh kecakapan literasi media dari Potter (2004) merupakan bekal penting dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan tanggap informasi. Dengan memahami cara kerja media, pembaca tidak hanya menjadi penerima informasi pasif, tetapi juga mampu menilai dan menciptakan makna secara aktif.
Daftar Referensi
-
Potter, W. J. (2004). Theory of Media Literacy: A Cognitive Approach. Sage Publications.
-
Hobbs, R. (2010). Digital and Media Literacy: Connecting Culture and Classroom. Corwin Press.
-
UNESCO. (2021). Media and Information Literacy Curriculum for Teachers. https://unesdoc.unesco.org
-
Livingstone, S. (2004). "Media Literacy and the Challenge of New Information and Communication Technologies." The Communication Review, 7(1), 3-14.
-
Perpustakaan Nasional RI. (2022). Strategi Literasi Informasi dan Media di Perpustakaan Sekolah. https://perpusnas.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar