Sabtu, 09 Agustus 2025

iPusnas dan Realita Harga Buku: Membuka Akses Baca Tanpa Batas

 

Solusi Literasi: iPusnas dan Tantangan Harga Buku di Indonesia

1. iPusnas: Akses Literasi Digital yang Demokratif

Perpustakaan Digital Nasional, iPusnas, menyediakan lebih dari 73.000 judul dan hampir 900.000 eksemplar buku digital—dengan total akses melebihi 12,5 juta kali oleh lebih dari 1,46 juta pengguna, tanpa biaya sama sekali.

2. Keunggulan iPusnas yang Mendukung Pembaca

  • Proses peminjaman digitalnya mirip dengan perpustakaan fisik—dengan tanggal pinjam dan pengembalian—membangun kedisiplinan serta pengalaman autentik.

  • Fitur komunitas memungkinkan diskusi, berbagi ulasan, dan rekomendasi antar pengguna .

  • Platform berbasis cloud dengan keamanan enkripsi, DRM, dan integrasi metadata memperkuat kehandalan dan jangkauannya.

3. Tantangan dalam Sistem iPusnas

  • Antrean panjang: Banyak pengguna merasa frustrasi karena jumlah eksemplar per judul terbatas, sehingga buku populer sulit dipinjam secara cepat .Koleksi belum optimal: Edisi terbaru, buku dari penerbit di luar mainstream (selain KPG), sering tak tersedia.

  • Artikel kritis menyebut tampilan UI kurang menarik dan sistem antrean yang kurang efisien—ironi di tengah gaya hidup digital cepat.

4. Tantangan Real: Harga Buku Cetak yang Tinggi

  • Biaya distribusi dan pajak berlapis (PPN, pajak kertas & percetakan, pajak penerbitan), membuat harga buku di Indonesia sering lebih mahal dibandingkan negara tetangga.

  • Satu studi mencatat bahwa harga buku bisa mencapai 2–3% dari pendapatan bulanan rumah tangga berpenghasilan rendah.Komunitas Reddit ramai mengungkap frustrasi:

    •   “Dengan harga buku mahal ya mengurangi minat literasi”
    • Salah satu pendapat realistis: banyak yang bersedia potong jajannya        untuk beli buku, namun itu tetap membuktikan biaya adalah penghalang serius.

5. iPusnas sebagai Jembatan Literasi

iPusnas hadir sebagai alternatif praktis dan hemat biaya—menghapus batasan biaya dan fisik buku. Ini sangat membantu pelajar, mahasiswa, hingga pembaca dari kota kecil atau terpencil . Platform ini menjadi tempat untuk membaca referensi akademik dan fiksi berkualitas tanpa beban finansial.

6. Pandangan Komunitas

“Buku mahal memang pantas diprotes. … Tapi untung sekarang udah ada aplikasi iPusnas jadi gw bisa minjem buku gratis di HP-ku, ya walaupun aplikasinya kadang penuh dengan bug.”

7. Rekomendasi untuk Memperkuat iPusnas

IsuRekomendasi
Antrean & stok buku terbatasTambah jumlah salinan buku populer
Koleksi belum lengkapAjak lebih banyak penerbit untuk kontribusi konten digital
UI & fitur kurang menarikTingkatkan desain antarmuka, notifikasi, dan fitur highlight/bookmark
Distribusi fisik mahalKolaborasi dengan penerbit, gunakan model print-on-demand, dan e-commerce lokal untuk menekan biaya

Kesimpulan

iPusnas adalah terobosan yang signifikan dalam memperluas akses baca di Indonesia—mencolok sebagai solusi digital terhadap besarnya biaya buku cetak. Namun agar bisa menjadi solusi literasi yang lebih inklusif dan efektif, fokus perbaikan pada antrean, koleksi, dan pengalaman pengguna harus terus dilakukan. Dengan kolaborasi publik-swasta dan perbaikan berkelanjutan, iPusnas bisa menjadi motor utama dalam memajukan budaya baca bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar