Digital vs Cetak: Apa yang Jadi Favorit Pembaca Indonesia 2025?”
1. Dominasi Buku Fisik Tetap Kuat
Menurut survei GoodStats yang dilakukan antara 20 Januari hingga 10 Februari 2025 kepada 1.000 responden, sebanyak 79% pembaca di Indonesia lebih memilih buku cetak, sementara 18,5% memilih format digital dan hanya 2,1% yang tak punya preferensi khusus.Hal ini menunjukkan bahwa, meski digital mulai merangkak naik, buku fisik tetap menjadi pilihan utama.
2. Apa Alasan di Baliknya?
Alasan utama ketertarikan terhadap buku cetak meliputi:
-
Pengalaman sensorik yang unik: sentuhan kertas, aroma khas buku, dan sensasi membalik halaman menjadi daya tarik yang tak tergantikan.
-
Kenyamanan membaca dan keaslian: buku fisik memberi kredibilitas dan ritual membaca yang mendalam.
-
Investasi koleksi dan nilai estetika: edisi khusus dan buku langka sering dinilai sebagai aset emosional dan budaya.
3. Kelebihan Format Digital yang Menarik
Meski bukan favorit, format digital bukan tanpa daya tarik:
-
Akses instan dan ringan: e-book bisa diunduh kapan saja—praktis untuk kalangan urban yang mobile-savvy.
-
Adaptasi teknologi canggih: format digital kini dilengkapi AI untuk rekomendasi personal, serta format hybrid yang memudahkan akses lintas platform.
4. Suara Pembaca: Realita dari Komunitas Online
Beberapa komentar dari ruang diskusi mencerminkan realita keseharian:
"Kepraktisan adalah pilihan gw. Minusnya tidak bisa jadi koleksi pajangan."“Buku fisik masih lebih accessible… baca di HP lama-lama gak nyaman.”
Dan dari sisi emosional serta sensori:
“Gw suka buku tua… kerasa vintagenya dan baunya itu hmmm kek rumah kakek.”
5. Masa Depan: Hybrid sebagai Solusi
Melihat dinamika ini, masa depan industri buku Indonesia cenderung menuju model hybrid: menggabungkan buku cetak dengan digital. Banyak penerbit kini menerbitkan karya dalam kedua format, menawarkan fleksibilitas bagi pembaca.
Ringkasan Preferensi Format
Preferensi | Rincian |
---|---|
Buku Cetak (~79%) | Pengalaman sensorik, kenyamanan, nilai koleksi |
Buku Digital (~18,5%) | Praktis, fleksibel, terintegrasi teknologi baru |
Tren Hybrid | Format campuran: cetak + digital dalam satu paket |
Kesimpulan
Di tengah revolusi digital, buku cetak masih memegang hati mayoritas pembaca Indonesia di tahun 2025. Keunikan sensorik dan pengalaman emosional menjadi faktor utama. Namun, menghadirkan format digital sebagai pelengkap—bukan pengganti—adalah strategi jitu agar literasi tetap inklusif dan relevan. Dengan pendekatan hybrid, masa depan literasi bisa lebih kaya dan adaptif untuk semua segmen pembaca.
Kalau kamu ingin dikembangkan ke infografis atau tambahan wawancara pembaca, tinggal bilang ya!Sumber Referensi Utama
-
Survei GoodStats (79% buku cetak vs 18,5% digital) GoodStats DataHarianjogja.com
-
Alasan preferensi buku fisik (sensorik, kredibilitas, koleksi) Blog Bukuteropongbisnis.id
-
Kelebihan dan tren e-book serta teknologi digital bintangpustaka.comblog.danasyariah.id
-
Komentar pembaca nyata di Reddit Reddit+1