Awal tahun ajaran baru adalah momen penting bagi pustakawan sekolah dasar untuk memastikan seluruh sarana, koleksi, dan sistem perpustakaan siap digunakan. Tanpa persiapan teknis yang matang, layanan perpustakaan dapat terganggu, dan pengalaman literasi siswa pun menjadi kurang optimal. Artikel ini mengulas secara mendalam langkah-langkah teknis yang perlu dilakukan oleh pustakawan sebelum perpustakaan resmi beroperasi kembali.
1. Pemeriksaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Inventarisasi Fisik dan Kondisi Ruangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kondisi fisik ruang perpustakaan. Pastikan tidak ada kerusakan struktural seperti plafon bocor, tembok retak, atau lantai licin. Periksa juga:
- Jendela dan ventilasi: apakah bisa dibuka-tutup dengan baik, dan apakah sirkulasi udara cukup?
- Penerangan: pastikan semua lampu menyala dan ruangan cukup terang.
- Stopkontak dan instalasi listrik: pastikan aman dan berfungsi.
- Kebersihan: bersihkan rak buku, meja, karpet, dan pojok-pojok yang mungkin berdebu karena libur panjang.
b. Pengecekan Perabot dan Peralatan
Lakukan pemeriksaan terhadap:
- Rak buku: stabil atau goyang? Apakah ada bagian yang patah?
- Meja dan kursi siswa: cukup jumlahnya? Masih layak pakai?
- Komputer perpustakaan: apakah bisa dinyalakan? Apakah sistem perpustakaan (seperti aplikasi sirkulasi) berjalan normal?
- Scanner barcode dan printer: perlu diuji coba fungsinya.
- AC atau kipas angin: apakah berfungsi dan tidak terlalu berdebu?
2. Pengecekan dan Penataan Koleksi Buku
a. Mengidentifikasi Buku Rusak dan Tidak Relevan
Setelah libur panjang, ada kemungkinan sejumlah buku dalam koleksi mengalami kerusakan. Beberapa hal yang harus dilakukan:
- Periksa sampul buku yang terlepas, halaman yang sobek, atau tulisan coretan di dalam buku.
- Tandai buku yang tidak sesuai lagi dengan kurikulum atau materi pelajaran terbaru untuk dipisahkan.
- Pisahkan koleksi yang sudah usang atau tidak pernah dipinjam dalam 3–5 tahun terakhir untuk evaluasi lebih lanjut (weeding).
b. Melakukan Inventarisasi dan Pengecekan Katalog
Gunakan waktu ini untuk mencocokkan data koleksi di sistem dengan kondisi fisik buku di rak:
- Lakukan pengecekan stok manual atau dengan bantuan aplikasi perpustakaan.
- Tandai buku yang tidak ditemukan, dan cari apakah sedang dipinjam, hilang, atau tidak terdaftar.
- Update katalog jika ada entri yang keliru atau duplikat.
- Bila menggunakan sistem digital seperti SLiMS, pastikan database diperbarui dan tidak ada error.
c. Penataan Rak Berdasarkan Klasifikasi
Susun ulang buku sesuai sistem klasifikasi:
- Kelas 000–900 (DDC) untuk buku nonfiksi.
- Buku fiksi dan cerita rakyat dikelompokkan tersendiri agar mudah diakses anak.
- Gunakan label warna atau simbol untuk membantu siswa kecil mengenali kelompok buku.
- Rak tematik seperti "Literasi Sains", "Cerita Anak Nusantara", atau "Tokoh Inspiratif Dunia" bisa dibuat untuk memancing minat baca.
3. Penyiapan Buku Teks dan Buku Penunjang
a. Penyortiran Buku Teks
- Buku teks wajib seperti tematik, matematika, bahasa Indonesia, dan agama perlu dipersiapkan untuk dibagikan atau dipinjamkan:
- Buat daftar jumlah buku per mata pelajaran dan kelas.
- Tandai buku yang rusak berat untuk dilaporkan.
- Bersihkan sampul buku yang kotor.
- Tempelkan label kelas atau nomor urut jika sistem distribusinya kolektif.
b. Buku Penunjang Kurikulum Merdeka
- Perpustakaan idealnya memiliki:
- Buku bacaan sesuai tema pelajaran (literasi berbasis proyek).
- Ensiklopedia anak, kamus, buku sains sederhana.
- Koleksi lokal seperti cerita rakyat daerah.
- Pustakawan bisa membuat "daftar buku penunjang belajar" yang dibagikan ke guru kelas untuk digunakan selama pembelajaran.
4. Pembaruan dan Pengelolaan Katalog Buku
a. Menambah Koleksi Baru
- Jika selama libur sekolah perpustakaan menerima buku hibah, sumbangan, atau pembelian:
- Lakukan pengolahan buku: stempel, label, nomor panggil, dan katalogisasi.
- Masukkan data buku ke dalam sistem perpustakaan.
- Tambahkan ke rak "Buku Baru" untuk menarik perhatian siswa.
b. Penyempurnaan Katalog Lama
- Kadang terdapat kesalahan atau ketidakkonsistenan dalam penulisan judul, pengarang, atau subjek. Maka perlu:
- Edit entri yang tidak rapi.
- Gabungkan (merge) data ganda.
- Tambahkan kata kunci atau deskripsi untuk memudahkan pencarian.
c. Integrasi dengan OPAC
Jika perpustakaan menggunakan OPAC (Online Public Access Catalog), pastikan semua koleksi sudah terunggah dan bisa dicari oleh pengguna:
- Lakukan uji coba pencarian.
- Latih siswa cara mencari buku melalui OPAC.
- Tempelkan QR Code OPAC di mading perpustakaan.
Penutup
Persiapan teknis adalah fondasi utama keberhasilan layanan perpustakaan di awal tahun. Dengan ruang yang nyaman, buku yang tertata, dan sistem yang rapi, siswa akan merasa lebih tertarik dan terbantu dalam kegiatan literasi. Pustakawan juga akan lebih mudah menjalankan peran sebagai fasilitator pembelajaran dan penjaga ekosistem membaca di sekolah.
Di bab selanjutnya, kita akan membahas aspek administrasi dan manajemen data yang tidak kalah pentingnya dalam pengelolaan perpustakaan sekolah dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar