Implementasi Kurikulum Merdeka sejak tahun ajaran 2022/2023 telah membawa perubahan signifikan dalam proses pembelajaran di sekolah, termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP). Buku teks menjadi salah satu media utama dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, serta pembentukan karakter peserta didik.
Salah satu hal yang menonjol adalah penguatan konsep moderasi beragama, yang kini menjadi bagian penting dalam buku PAI untuk Sekolah Dasar, termasuk kelas 4.
Kurikulum Merdeka dan Esensi Pembelajaran PAI BP
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka dirancang untuk:
-
Mendorong pembelajaran yang fleksibel dan berdiferensiasi.
-
Memfokuskan pada kompetensi esensial dan penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila.
-
Menyesuaikan materi ajar dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.
Dalam konteks pelajaran agama, Kurikulum Merdeka mendorong siswa memahami ajaran agama dengan cara yang toleran, damai, dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Review Buku Teks PAI BP Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Buku teks PAI dan Budi Pekerti kelas IV SD (terbitan Kementerian Agama RI dan Kemdikbudristek) mengusung pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan.
Ciri Utama Buku:
-
Bahasa yang sederhana dan naratif, memudahkan anak memahami nilai-nilai ajaran Islam.
-
Ilustrasi visual yang komunikatif mendukung pemahaman konsep.
-
Aktivitas reflektif dan proyek sederhana, mendorong penerapan nilai dalam kehidupan nyata.
-
Kisah keteladanan dari tokoh-tokoh Islam dan praktik akhlak mulia.
Moderasi Beragama: Narasi Toleransi dalam Buku PAI
Apa Itu Moderasi Beragama?
Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang mengedepankan keseimbangan antara teks dan konteks, serta menghargai perbedaan keyakinan dalam kerangka kebangsaan.
Bagaimana Moderasi Beragama Diajarkan?
Contoh isi buku PAI yang mencerminkan moderasi beragama:
-
Kisah tentang bertetangga dengan umat agama lain.
-
Penjelasan bahwa semua agama mengajarkan kebaikan.
-
Proyek kolaboratif lintas pelajaran seperti "mengenal rumah ibadah di sekitarku".
Integrasi dengan Profil Pelajar Pancasila:
-
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
-
Berkebinekaan global
-
Gotong royong dan mandiri
Tantangan dan Rekomendasi Penggunaan Buku di Sekolah
Tantangan:
-
Tidak semua guru memiliki pelatihan pedagogik untuk Kurikulum Merdeka.
-
Ketersediaan buku fisik masih terbatas di beberapa daerah.
-
Pemahaman tentang moderasi beragama belum merata di semua satuan pendidikan.
Rekomendasi:
-
Pelatihan guru PAI secara berkelanjutan, terutama tentang pendekatan moderasi beragama.
-
Penggunaan versi digital buku teks melalui BSE Kemendikbud.
-
Kegiatan literasi keagamaan di perpustakaan sekolah, seperti pojok baca nilai-nilai Pancasila dan agama.
Kesimpulan
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya alat ajar, tetapi juga wahana untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan moderasi beragama sejak dini. Melalui narasi yang relevan dan pendekatan yang aplikatif, buku ini menjadi bagian penting dari upaya mencetak generasi Indonesia Emas 2045 yang religius, toleran, dan cinta damai.
Daftar Referensi
-
Kementerian Agama RI. (2023). Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV SD – Kurikulum Merdeka.
-
Kemdikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka.
-
Buku Sekolah Elektronik (BSE). (2023). Buku Teks Pelajaran Kurikulum Merdeka.
-
Muhaimin. (2021). Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Peluang. Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 221–234.
-
Suparman, S. (2023). Nilai-Nilai Toleransi dalam Buku PAI Kurikulum Merdeka: Analisis Isi. Jurnal Pendidikan Agama, 5(1), 1–12.
-
Direktorat GTK Madrasah. (2023). Pelatihan Moderasi Beragama untuk Guru Pendidikan Agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar