Perpustakaan dan pustakawan adalah dua entitas yang tidak dapat dipisahkan. Pustakawan berperan sebagai garda terdepan dalam mengelola, mengembangkan, dan mempromosikan layanan perpustakaan. Untuk mendukung peran ini, berbagai organisasi pustakawan telah didirikan baik di tingkat nasional maupun internasional. Organisasi-organisasi ini berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi, membangun jaringan, dan memperjuangkan kepentingan pustakawan serta dunia perpustakaan secara umum. Mari kita telusuri deskripsi lengkap tentang organisasi pustakawan di Indonesia dan dunia.
Organisasi Pustakawan di Indonesia
1. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)
Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) adalah organisasi profesi pustakawan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1973, IPI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pustakawan dan perpustakaan di Indonesia.
Tujuan:
- Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pustakawan.
- Memajukan perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan.
- Memperjuangkan kepentingan pustakawan dalam kebijakan pemerintah.
Kegiatan:
- Menyelenggarakan pelatihan, seminar, dan lokakarya.
- Menerbitkan jurnal dan publikasi terkait ilmu perpustakaan.
- Berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan terkait perpustakaan.
Struktur Organisasi:
IPI memiliki kepengurusan di tingkat pusat dan daerah, dengan anggota yang terdiri dari pustakawan dari berbagai jenis perpustakaan (sekolah, perguruan tinggi, umum, dan khusus).
2. Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI)
ATPUSI adalah organisasi yang fokus pada tenaga perpustakaan di lingkungan sekolah. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dan kompetensi tenaga perpustakaan.
Tujuan:
- Meningkatkan peran perpustakaan sekolah dalam mendukung pendidikan.
- Memberikan pelatihan dan pembinaan bagi tenaga perpustakaan sekolah.
Kegiatan:
- Pelatihan dan workshop untuk tenaga perpustakaan sekolah.
- Advokasi untuk meningkatkan perhatian terhadap perpustakaan sekolah.
Organisasi Pustakawan di Dunia
1. International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA)
IFLA adalah organisasi internasional yang mewakili kepentingan perpustakaan dan layanan informasi di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1927, IFLA memiliki anggota dari lebih dari 150 negara.
Tujuan:
- Mempromosikan standar tinggi dalam layanan perpustakaan dan informasi.
- Mendorong kerja sama internasional di bidang perpustakaan.
- Memperjuangkan akses universal terhadap informasi.
Kegiatan:
- Menyelenggarakan konferensi tahunan yang dihadiri oleh pustakawan dari seluruh dunia.
- Menerbitkan pedoman dan standar internasional untuk perpustakaan.
- Melakukan advokasi untuk isu-isu global seperti hak cipta dan akses terbuka.
Struktur Organisasi:
IFLA terdiri dari berbagai seksi dan kelompok spesialis yang fokus pada bidang tertentu, seperti perpustakaan digital, layanan anak, dan preservasi.
2. American Library Association (ALA)
ALA adalah organisasi pustakawan tertua dan terbesar di dunia, didirikan pada tahun 1876 di Amerika Serikat.
Tujuan:
- Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dan informasi.
- Memperjuangkan kebebasan intelektual dan akses informasi.
Kegiatan:
- Menyelenggarakan konferensi dan pameran tahunan.
- Memberikan sertifikasi dan pelatihan bagi pustakawan.
- Menerbitkan jurnal dan publikasi terkait perpustakaan.
Struktur Organisasi:
ALA memiliki divisi-divisi yang fokus pada jenis perpustakaan tertentu, seperti perpustakaan sekolah, akademik, dan umum.
3. Chartered Institute of Library and Information Professionals (CILIP)
CILIP adalah organisasi profesional untuk pustakawan dan ahli informasi di Inggris. Didirikan pada tahun 2002, CILIP merupakan hasil penggabungan dari dua organisasi sebelumnya.
Tujuan:
- Meningkatkan standar profesional dalam bidang perpustakaan dan informasi.
- Memberikan dukungan dan pengembangan karir bagi anggota.
Kegiatan:
- Menyelenggarakan pelatihan dan konferensi.
- Memberikan sertifikasi dan akreditasi bagi pustakawan.
- Menerbitkan jurnal dan pedoman praktik terbaik.
Peran Organisasi Pustakawan dalam Dunia Perpustakaan
Organisasi pustakawan memainkan peran penting dalam:
- Pengembangan Profesional: Melalui pelatihan, sertifikasi, dan konferensi, organisasi ini membantu pustakawan meningkatkan kompetensi mereka.
- Advokasi: Organisasi pustakawan memperjuangkan kepentingan perpustakaan dan pustakawan dalam kebijakan pemerintah.
- Jaringan dan Kolaborasi: Organisasi ini memfasilitasi pertukaran ide dan kolaborasi antar-pustakawan di tingkat nasional dan internasional.
- Penetapan Standar: Organisasi seperti IFLA dan ALA mengembangkan standar dan pedoman yang menjadi acuan bagi perpustakaan di seluruh dunia.
Kesimpulan
Organisasi pustakawan, baik di Indonesia maupun dunia, memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan dunia perpustakaan. Mereka tidak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi pustakawan, tetapi juga berperan sebagai advokat untuk kepentingan perpustakaan dan akses informasi. Dengan dukungan organisasi-organisasi ini, perpustakaan dapat terus berkembang dan relevan di era digital.
Sumber Referensi:
- Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI). (n.d.). Diakses dari ipi.or.id
- International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA). (n.d.). Diakses dari ifla.org
- American Library Association (ALA). (n.d.). Diakses dari ala.org
- Chartered Institute of Library and Information Professionals (CILIP). (n.d.). Diakses dari cilip.org.uk
Dengan memahami peran dan kontribusi organisasi pustakawan, kita dapat lebih menghargai upaya mereka dalam memajukan dunia perpustakaan dan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar