Jumat, 06 Desember 2024

Penyiangan Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah, Konsep, Proses, dan Manfaat



Penyiangan bahan pustaka atau weeding merupakan proses penting dalam pengelolaan koleksi perpustakaan. Di perpustakaan sekolah, langkah ini memastikan koleksi tetap relevan, terkini, dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Penyiangan tidak hanya sekadar mengurangi jumlah buku, tetapi juga bagian dari menjaga kualitas layanan perpustakaan.

Artikel ini membahas pengertian, tujuan, langkah-langkah, dan manfaat penyiangan bahan pustaka di perpustakaan sekolah. Kami juga akan memberikan panduan praktis agar penyiangan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Apa Itu Penyiangan Bahan Pustaka?

Penyiangan bahan pustaka adalah proses evaluasi untuk mengidentifikasi bahan pustaka yang sudah tidak relevan, usang, rusak, atau jarang digunakan. Penyiangan dilakukan secara terencana untuk menjaga kualitas dan daya guna koleksi perpustakaan.

Beberapa istilah terkait penyiangan:

  • Weeding: Istilah internasional untuk penyiangan.
Weeding merupakan suatu praktik dari pengeluaran atau pemindahan ke gudang, duplikat bahan pustaka, buku-buku yang jarang digunakan, dan bahan pustaka lainnya yang tidak lagi dimanfaatkan oleh pengguna.
  • Deselection: Pemilihan bahan pustaka yang tidak lagi sesuai untuk disingkirkan.

Tujuan Penyiangan Bahan Pustaka

  1. Meningkatkan Relevansi Koleksi: Buku yang sudah usang digantikan dengan edisi terbaru.
  2. Mengoptimalkan Ruang Perpustakaan: Mengurangi koleksi yang tidak digunakan untuk memberikan ruang bagi koleksi baru.
  3. Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan: Koleksi yang lebih sedikit namun berkualitas mempermudah proses pengelolaan, seperti katalogisasi dan sirkulasi.
  4. Meningkatkan Kepuasan Pengguna: Koleksi yang relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna meningkatkan minat baca.

Kriteria Penyiangan Bahan Pustaka

Proses penyiangan dilakukan berdasarkan kriteria berikut:

  1. Relevansi Konten

    • Apakah buku tersebut masih sesuai dengan kurikulum?
    • Apakah informasi di dalamnya masih akurat?
  2. Kondisi Fisik

    • Buku rusak, sobek, atau berjamur.
    • Buku yang sulit diperbaiki atau berisiko merusak koleksi lainnya.
  3. Frekuensi Pemakaian

    • Buku yang tidak pernah dipinjam selama 3-5 tahun terakhir.
    • Materi yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru.
  4. Duplikasi

    • Buku dengan edisi lama yang sudah diperbarui.
    • Koleksi yang memiliki salinan berlebihan.
  5. Usia Terbitan

    • Buku-buku ilmiah dan teknologi yang usianya lebih dari 5-10 tahun.
    • Buku referensi seperti ensiklopedia yang sudah tidak relevan.

Langkah-Langkah Penyiangan Bahan Pustaka

  1. Perencanaan

    • Tentukan tujuan dan kriteria penyiangan.
    • Lakukan evaluasi bersama tim perpustakaan.
    • Persiapkan data koleksi menggunakan sistem otomasi (jika ada).
  2. Identifikasi Koleksi

    • Gunakan catatan sirkulasi untuk melihat buku yang jarang dipinjam.
    • Periksa kondisi fisik koleksi secara langsung.
  3. Penandaan

    • Tandai koleksi yang akan disingkirkan dengan label atau kode tertentu.
    • Pisahkan buku yang mungkin masih bisa diperbaiki.
  4. Pengambilan Keputusan

    • Libatkan kepala sekolah atau komite perpustakaan dalam menentukan buku mana yang benar-benar harus disingkirkan.
  5. Pemrosesan Koleksi yang Disingkirkan

    • Buku yang masih layak: Donasikan ke perpustakaan lain atau komunitas.
    • Buku rusak: Daur ulang jika memungkinkan.
  6. Pembaruan Katalog

    • Hapus data koleksi yang disingkirkan dari sistem katalog.
  7. Evaluasi dan Dokumentasi

    • Catat jumlah dan jenis buku yang telah disingkirkan.
    • Lakukan refleksi untuk perbaikan proses berikutnya.
  8. Penghapusan dari Laporan Aset Sekolah
    • Petugas Aset Membuat berita acara penghapusan barang dan setelah dilakukan perhitungan nilai barang oleh pemerintah daerah, maka pihak sekolah membayar ke kas daerah senilai buku yang dihapus.

Manfaat Penyiangan Bahan Pustaka

  1. Peningkatan Kualitas Koleksi
    Koleksi yang relevan dan terkini dapat mendukung pembelajaran yang lebih baik.

  2. Efisiensi Pemanfaatan Ruang
    Mengurangi koleksi yang tidak digunakan memberikan ruang untuk materi baru.

  3. Peremajaan Koleksi
    Koleksi terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan zaman dan kurikulum.

  4. Kepuasan Pengguna
    Pengguna merasa lebih nyaman dan terbantu dengan koleksi yang relevan.

Tantangan dalam Penyiangan Bahan Pustaka

  1. Resistensi Pengguna
    Beberapa pengguna mungkin tidak setuju dengan penghapusan koleksi tertentu.

  2. Keterbatasan Sumber Daya
    Proses penyiangan memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

  3. Kurangnya Kebijakan yang Jelas
    Tanpa pedoman yang baik, proses ini bisa menjadi kontroversial.

Tips Praktis Penyiangan di Perpustakaan Sekolah

  • Buat jadwal penyiangan secara rutin, misalnya setiap 3 tahun.
  • Libatkan pengguna dalam memberikan masukan tentang koleksi yang tidak relevan.
  • Manfaatkan teknologi untuk memantau koleksi dan mempermudah proses evaluasi.


Penyiangan bahan pustaka merupakan langkah strategis untuk menjaga kualitas dan relevansi perpustakaan sekolah. Dengan kriteria yang jelas, proses yang terstruktur, dan evaluasi berkelanjutan, perpustakaan dapat tetap menjadi pusat pembelajaran yang efektif dan inspiratif.



Daftar Referensi

  1. Evans, G. Edward, dan Margaret Zarnosky Saponaro. Collection Management Basics. Libraries Unlimited, 2020.
  2. Johnson, Peggy. Fundamentals of Collection Development and Management. American Library Association, 2018.
  3. Perpustakaan Nasional RI. (2023). Pedoman Penyiangan Koleksi Perpustakaan.
  4. School Library Journal. "Best Practices in Weeding." [Online Article].
  5. IFLA. (2017). Guidelines for Library Collection Development.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar