Perpustakaan
didirikan dengan berbagai tujuan. Di antara tujuan tersebut adalah agar
perpustakaan mampu menjelma sebagai lembaga yang mampu membina minat baca
masyarakat serta memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Untuk dapat melakukan
pembinaan minat baca masyarakat
dan mampu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka
sangat
tergantung dari eksistensi koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Tanpa
keberadaan koleksi tentu perpustakaan
tidak akan mampu melakukan pembinaan serta memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat atau pemustaka.
Koleksi
menjadi salah satu elemen penting dalam eksistensi sebuah perpustakaan. Koleksi
dapat menjadi motivator pagi pemustaka untuk datang ke perpustakaan. Kualitas
koleksi menjadi salah faktor penentu apakah perpustakaan akan diakses oleh
banyak pemustaka atau tidak.
Koleksi
perpustakaan adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan
disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan
informasi mereka (Yulian dan Sunjana, 2009). Bahan pustaka yang telah dihimpun
atau dikumpulkan oleh perpustakaan,
selanjutnya diolah dengan menggunakaan kaidah-kaidah tertentu, disimpan dan
selanjutkan dilayankan kepada masyarakat yang membutuhkannnya.
Apabila difinisi di atas ditarik ke dalam konteks
perpustakaan sekolah, maka definisi koleksi perpustakaan sekolah adalah semua
jenis bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemustaka dalam hal
ini guru, siswa dan staf administrasi sekolah.
Secara
garis besar varian koleksi perpustakaan dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar. Varian koleksi perpusakaan tersebut dapat dibedakan menjadi koleksi
tercetak dan koleksi non cetak. Koleksi tercetak terdiri dari buku, terbitan
berseri, peta, gambar, brosur, pamflet dan booklet. Makalah dan koleksi tugas
akhir. Sedangkan koleksi non cetak terdiri dari film, Compact Disk, mikrofilm, mikrofis, Kaset dan koleksi digital.
Khusus untuk perpustakaan
sekolah, dalam “Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah” yang dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, disebutkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah
terdiri dari :
Buku pelajaran pokok merupakan buku utama yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Buku pelajaran pokok diterbitkan
atau diadakan oleh pemerintah dan isinya disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku.
2.
Buku Pelajaran Penunjang
Buku pelajaran penjunjang adalah buku yang sifatnya
sebagai penunjang atau pelengkap dari buku pelajaran pokok yang digunakan oleh
guru dan siswa.
3.
Buku Bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bahan
bacaan bagi siswa, guru dan staf administrasi. Menurut jenisnya bahan bacaan
dibedakan menjadi buku non fiksi, fiksi ilmiah dan fiksi.
Perbandingan jenis
koleksi yang sesuai dengan kurikulum dan koleksi fiksi adalah 60% untuk koleksi
non fiksi atau koleksi yang sesuai dengan kurikulum dan 40% untuk koleksi fiksi
(IFLA dan UNESCO, 2006).
4.
Buku sumber,
referensi atau rujukan
Buku sumber, referensi atau rujukan adalah buku yang
digunakan oleh warga sekolah sebagai sumber informasi untuk menambah ilmu
pengetahuan. Jenis koleksi ini seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori.
5.
Terbitan Berkala
Terbitan berkala merupakan jenis koleksi yang terbit
secara terus menenus dan memiliki kala atau periode terbit. Jenis terbitan
berkala antara lain majalah, surat kabar, dan buletin.
6.
Pamflet atau
brosur
Pamflet atau brusur juga merupakan bagian dari koleksi
perpustakaan. Brosur atau pamflet merupakan lembaran-lembaran yang berisi
tentang keadaan atau kegiatan lembaga yang menerbitkannya.
7.
Media pendidikan
lainnya
Media pendidikan lainnya yang dapat dijadikan sebagai
koleksi perpustakaan antara lain slide, film, kaset, piringan hitam dan
file-file presentasi.
8.
Kliping
Kliping adalah guntingan dari artikel atau berita dari
surat kabar, majalah dan terbitan lainnya yang dianggkap penting untuk disimpan
dan berguna pemustaka (Perpustakaan Nasional R.I., 2001).
Selanjutnya
dalam buku pendoman yang disusun oleh Perpustakaan Nasional R.I. ini disebutkan
pula bahwa jumlah minimal dari koleksi sebuah perpustakaan sekolah adalah 1000
judul materi (Perpustakaan Nasional R.I.,
2001). Artinya dari berbagai varian koleksi yang dimiliki
oleh sebuah perpustakaan sekolah maka minimal judul yang harus dimiliki
perpustakaan sekolah adalah 1000 judul.
Perpustakaan
sekolah perlu mengembangkan koleksinya guna mendukung kegiatan belajar mengajar
serta pembinaan minat baca warga sekolah, dalam hal ini adalah guru, murid dan
staf administrasi sekolah. Guna mendukung kedua kegiatan tersebut maka setidaknya
sekolah menyediakan 10 judul buku untuk satu orang murid serta menambah jumlah
buku minimal 10% dari jumlah koleksi setiap tahunnya (Badan Standarisasi
Nasional; 2009).
Terima kasih
BalasHapusInfonya sangat bermanfaat