Minggu, 19 Februari 2012

Mengenal Pengadaan Terbitan Berseri di Perpustakaan: Proses dan Tantangan



Pengadaan terbitan berseri merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen koleksi perpustakaan. Terbitan berseri mencakup berbagai jenis publikasi yang diterbitkan secara berkala, seperti majalah, jurnal, buletin, dan surat kabar. Dalam konten ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai pengadaan terbitan berseri, pentingnya, proses pengadaan, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk meningkatkan efektivitas pengadaan di perpustakaan.

1. Apa Itu Terbitan Berseri?

Terbitan berseri adalah publikasi yang diterbitkan secara berkala dengan frekuensi tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jenis-jenis terbitan berseri ini dapat mencakup:

  • Majalah: Terbitan yang berfokus pada berbagai tema, mulai dari hiburan, kesehatan, hingga bisnis.
  • Jurnal Ilmiah: Publikasi akademik yang berisi artikel hasil penelitian dan kajian ilmiah.
  • Buletin: Terbitan yang biasanya berisi informasi terbaru mengenai organisasi atau institusi tertentu.
  • Surat Kabar: Publikasi harian atau mingguan yang berisi berita terkini dan informasi publik.

  • Majalah (magazine)
    • Majalah populer
Majalah populer ditandai dengan bahasanya yang mudah dimengerti oleh orang awam, lebih banyak menyampaikan berita terbaru, tulisan kebanyakan ditulis oleh wartawan dari majalah walaupun ada juga artikel sumbangan dari bukan wartawannya. Contoh majalah populer antara lain :
      • Femina, Kartini, Dewi, Lisa
Majalah-majalah ini berfokus pada artikel sekitar perempuan.
      • Tempo, Gatra, Newsweek, Times
Majalah-majalah tersebut berfokus pada berita-berita seputar dunia politik, ekonomi, sosial, dan kemanusiaan.
      • Hai, Kawanku, Gadis
Majalah-majalah tersebut membidik konsumen remaja.

    • Majalah Ilmiah
Tulisan yang dimuat dalam majalah ilmiah bersifat keilmuan yang praktis dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat awam. Walaupun demikian, untuk beberapa majalah yang topik bahasannya agak sangat spesifik, ada juga kesulitan memahami artikel-artikelnya terutama untuk orang-orang yang tidak biasa membaca dalam bidang keilmuan yang dibahas. Beberapa contoh majalah ilmiah adalah sebagai berikut :
      • Trubus, Flora


Majalah yang memuat artikel mengenai masalah-masalah praktis dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan baik dari segi budi dayanya, maupun pemasarannya.
      • Info Komputer
Memuat artikel tentang masalah-masalah praktis dalam bidang komputer, mudah dimengerti oleh orang-orang  yang biasa bekerja dengan komputer.
      • Manajemen
Memuat artikel tentang masalah-masalah manajemen yang terjadi di banyak dunia kerja di Indonesia.

Perkembangan dari majalah adalah munculnya tabloid. Isinya mirip dengan majalah atau surat kabar, namun ukurannya lebih besar dari majalah, tetapi lebih kecil dari surat kabar, dan kertasnya banyak yang menggunakan kertas koran. Barbagai tabloid di pasaran memberitakan kegitan sekitar dunia selebritis, dunia olahraga, tanaman, dan hewan. Beberapa contoh tabloid diantaranya :
    • Nova, Cek & Ricek, Wanita Indonesia, Bintang Indonesia
Tabloid ini banyak memberitakan dunia selebritis dan membahas masalah hidup sehari-hari.
    • Bola, Gol
Tabloid khusus yang membahas dunia olahraga.
    • Agrobis, Agrina
Tabloid khusus mengenai pemeliharan tanaman dan hewan, serta agribisnis.
    • Pulsa
Tabloid khusus yang membahas dunia seluler.
  • Warta
Warta atau newsletter banyak diterbitkan untuk menyebarluaskan kegiatan dari sebuah instansi, baik kegiatan ilmiah maupun kegiatan sehari-hari para pakar/karyawan dari instansi tersebut. berita yang dimuat berupa topik-topik penelitian yang sedang dilakukan para pakar, seminar, kunjungan ke instansi lain, dan sebagainya. Warta ini biasanya dikirimkan ke berbagai instansi lainnya secara gratis.
  • Buletin
Buletin merupakan sebuah terbitan berkala yang memuat berita-berita maupun artikel-artikel dari hasil penelitian. Contohnya adalah :
    • Buletin penelitian kesehatan
Memuat hasil penelitian masalah kesehatan.
    • BIES (Bulletin of Indonesian Economic Studies)
Memuat tulisan ilmiah tentang masalah ekonomi Indonesia dan ilmu-ilmu yang berkaitan.
  • Jurnal
Jurnal juga memuat artikel-artikel hasil penelitian bidang ilmu tertentu. Namun artikel dalam jurnal dinilai terlebih dahulu oleh sebuah tim redaksi yang terdiri dari orang-orang yang ahli dalam bidang ilmunya. Contoh jurnal diantaranya:
    • Library Journal, Jurnal Pustakawan Indonesia
Terbitan berkala ini membahas tentang masalah perpustakaan.
    • The International Journal of Human Resource Management
Memuat arikel-artikel internasional mengenai manajemen sumber daya manusia.
  • Surat Kabar


Surat kabar merupakan terbitan berkala yang diterbitkan setiap hari, isinya tidak dibatasi pada satu subjek tertentu dan berisikan informasi atau berita mutakhir.Tujuan diterbitkannya surat kabar adalah untuk menyebarluaskan berita secara cepat dan tepat. Contoh surat kabar adalah sebagai berikut :
    • Kompas, Republika, Suara Pembaharuan
Merupakan surat kabar nasional yang diterbitkan di seluruh Indonesia.
    • Pikiran Rakyat, Jawa Post, Solo Pos
Merupakan surat kabar lokal yang diterbitkan di daerah tertentu.


2. Pentingnya Pengadaan Terbitan Berseri

Pengadaan terbitan berseri di perpustakaan sangat penting karena beberapa alasan:

  • Akses Informasi Terkini: Terbitan berseri sering kali menyediakan informasi terkini dan terbaru tentang berbagai topik. Ini membantu pengguna perpustakaan untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru di bidang minat mereka.

  • Dukungan Penelitian: Jurnal ilmiah dan terbitan akademik lainnya merupakan sumber daya penting bagi mahasiswa, peneliti, dan akademisi dalam melakukan penelitian. Dengan menyediakan akses ke terbitan berseri ini, perpustakaan mendukung kegiatan akademik dan penelitian.

  • Pengembangan Minat Baca: Majalah dan buletin yang menarik dapat membantu meningkatkan minat baca masyarakat. Dengan memberikan akses ke terbitan berseri yang bervariasi, perpustakaan dapat menarik lebih banyak pengunjung.

  • Pemberian Wawasan: Terbitan berseri memberikan wawasan yang beragam tentang isu-isu sosial, budaya, dan ilmiah. Ini dapat mendorong pemikiran kritis dan diskusi di antara pengguna perpustakaan.

3. Proses Pengadaan Terbitan Berseri

Pengadaan terbitan berseri melalui perpustakaan melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama adalah melakukan identifikasi kebutuhan informasi dari pengguna perpustakaan. Ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, atau analisis data peminjaman sebelumnya.

  2. Pencarian Sumber: Setelah kebutuhan teridentifikasi, pustakawan perlu mencari sumber terbitan berseri yang relevan. Ini bisa melibatkan pencarian penerbit, distributor, atau platform digital yang menyediakan akses ke terbitan berseri.

  3. Evaluasi Terbitan: Sebelum melakukan pengadaan, pustakawan harus mengevaluasi kualitas dan relevansi terbitan. Hal ini termasuk mempertimbangkan reputasi penerbit, indeksasi jurnal, dan ulasan dari pengguna lain.

  4. Penganggaran: Pengadaan terbitan berseri harus dilakukan dengan memperhatikan anggaran perpustakaan. Pustakawan perlu mengalokasikan dana untuk setiap jenis terbitan dan memastikan pengeluaran tetap dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.

  5. Pengadaan dan Langganan: Setelah evaluasi dan penganggaran, pustakawan dapat melanjutkan untuk melakukan pengadaan atau langganan terbitan berseri. Ini bisa dilakukan melalui pembelian langsung atau dengan membuat perjanjian langganan dengan penerbit.

  6. Pengelolaan Koleksi: Setelah terbitan berseri diterima, pustakawan harus mengelola koleksi dengan baik. Ini termasuk mengklasifikasikan, menyimpan, dan memperbaharui informasi mengenai terbitan yang ada.

  7. Promosi dan Penyuluhan: Terakhir, perpustakaan perlu mempromosikan koleksi terbitan berseri kepada pengguna. Ini bisa dilakukan melalui program penyuluhan, pameran, atau melalui platform digital perpustakaan.

4. Tantangan dalam Pengadaan Terbitan Berseri

Meskipun pengadaan terbitan berseri memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh perpustakaan:

  • Biaya yang Tinggi: Biaya langganan terbitan berseri, terutama jurnal ilmiah, bisa sangat tinggi. Hal ini dapat membatasi kemampuan perpustakaan untuk menyediakan akses ke terbitan berkualitas.

  • Perubahan dalam Penerbitan: Penerbit sering kali mengubah kebijakan harga dan format publikasi. Perpustakaan harus selalu mengikuti perkembangan ini untuk memastikan akses yang berkelanjutan.

  • Permintaan yang Berubah-ubah: Kebutuhan pengguna dapat berubah seiring waktu, sehingga perpustakaan perlu selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian dalam koleksi terbitan berseri.

  • Aksesibilitas: Tidak semua pengguna memiliki akses yang sama ke terbitan berseri. Perpustakaan harus memastikan bahwa semua pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan.

5. Strategi untuk Meningkatkan Pengadaan Terbitan Berseri

Untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan efektivitas pengadaan terbitan berseri, perpustakaan dapat menerapkan beberapa strategi:

  1. Kerjasama dengan Penerbit: Membangun hubungan yang baik dengan penerbit dapat membuka peluang untuk mendapatkan diskon atau paket langganan yang lebih baik.

  2. Penggunaan Sumber Daya Digital: Memanfaatkan platform digital untuk mengakses terbitan berseri dapat mengurangi biaya dan memberikan akses yang lebih luas kepada pengguna.

  3. Meningkatkan Komunikasi dengan Pengguna: Mengadakan sesi umpan balik dengan pengguna untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka dapat membantu perpustakaan dalam memilih terbitan yang tepat.

  4. Peningkatan Anggaran: Mencari cara untuk meningkatkan anggaran untuk pengadaan terbitan berseri melalui sponsor, donasi, atau program kerjasama dengan institusi lain.

  5. Pendidikan Pengguna: Memberikan pelatihan kepada pengguna tentang cara mengakses dan memanfaatkan terbitan berseri dengan efektif, termasuk pemahaman tentang cara melakukan pencarian dan evaluasi informasi.

Kesimpulan

Pengadaan terbitan berseri adalah bagian integral dari koleksi perpustakaan yang mendukung kebutuhan informasi pengguna. Dengan memahami pentingnya, proses, tantangan, dan strategi yang terkait dengan pengadaan terbitan berseri, perpustakaan dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan informasi komunitas mereka. Melalui pengadaan yang cermat dan terencana, perpustakaan dapat memberikan akses yang lebih baik terhadap informasi yang relevan dan terkini, mendorong peningkatan literasi dan pengetahuan di masyarakat.




Kamis, 16 Februari 2012

Strategi Efektif Pengadaan Buku: Meningkatkan Koleksi melalui Pertukaran dan Hadiah

Pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah adalah strategi yang sangat bermanfaat, khususnya bagi perpustakaan, sekolah, atau institusi yang ingin memperkaya koleksi bacaan mereka tanpa mengeluarkan banyak biaya. Selain membantu institusi-institusi ini untuk mendapatkan buku-buku berkualitas dengan cara yang lebih hemat, metode ini juga dapat memperluas jejaring dan mempererat hubungan dengan komunitas sekitar. Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih mendalam mengenai pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah, manfaatnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan, hingga tips sukses menjalankan metode ini.

1. Apa itu Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah?

Pengadaan buku melalui pertukaran adalah kegiatan mendapatkan buku dari pihak lain, seperti perpustakaan, penerbit, lembaga swasta, atau masyarakat umum, melalui mekanisme tukar-menukar buku. Sedangkan pengadaan melalui hadiah adalah mendapatkan buku melalui pemberian tanpa adanya kompensasi langsung. Kedua metode ini sangat efektif bagi institusi yang ingin memperkaya koleksi tanpa mengeluarkan biaya besar.

Pertukaran dan hadiah buku sering kali diselenggarakan dalam bentuk acara khusus atau kerja sama dengan komunitas literasi, sekolah, penerbit, maupun masyarakat umum. Hal ini bertujuan untuk membuka peluang masyarakat berkontribusi langsung dalam meningkatkan akses literasi di lembaga pendidikan atau perpustakaan.

Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Hadiah

Cara perolehan buku yang lain yaitu dengan cara menerima hadiah baik dari instansi pemerintah, swasta maupun dari berbagai lembaga lainnya. Sumber yang bisa diharapkan untuk bisa menyumbangkan buku diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Pengarang dan penerbit sebagai contoh terbitannya.
  • Duplikat terbitan dari perpustakaan lain.
  • Instansi pemerintah sebagai terbitan pemerintah.
  • Donatur dari berbagai pihak, seperti organisasi, lembaga perhimpunan profesi, yayasan, negara maju melalui kedutaannya.
Ada beberapa cara mendapatkan hadiah, yaitu :

  • Hadiah atas permintaan.
  • Mempersiapkan daftar donatur yang akan diminta sumbangannya.
  • Menyusun daftar buku yang akan diajukan kepada pihak lain.
  • Mengirimkan surat permohonan disertai daftar buku yang dibutuhkan.
  • Menerima buku-buku sumbangan apabila diterima permohonannya.
  • Memeriksa buku yang datang dan mencocokkannya dengan daftar pengantar.
  • Mengirimkan ucapan terima kasih.
  • Mengolah buku sumbangan sesuai prosedur.
  • Hadiah tidak atas permintaan
  • Buku yang diterima dicocokkan dengan surat pengantar.
  • Mengirimkan surat ucapan terima kasih.
  • Buku yang diterima diperiksa terlebih dahulu apakah subjeknya sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi yang ada. Bila sesuai dapat segera diproses.
  • Jika buku tidak sesuai, disisihkan sebagai buku untuk bahan pertukaran atau dihadiahkan kembali kepada pihak lain.

2. Mengapa Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah Penting?

Pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah sangat penting, terutama untuk:

  • Menghemat Biaya: Dengan pertukaran atau hadiah, perpustakaan atau sekolah bisa mendapatkan buku tanpa harus mengeluarkan anggaran besar, yang dapat dialihkan untuk kegiatan literasi lainnya.
  • Menambah Variasi Koleksi: Metode ini membuka kesempatan mendapatkan buku dari berbagai genre dan penulis yang beragam, sehingga koleksi perpustakaan menjadi lebih kaya dan menarik.
  • Memperluas Jaringan: Melalui kerja sama dengan individu, organisasi, atau penerbit, institusi dapat memperluas jaringan mereka dan mendapatkan dukungan dari pihak eksternal.
         Lembaga/instansi yang bisa melakukan kerja sama dalam pertukaran diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Universitas/akademi yang menerbitkan bahan pustaka berupa terbitan resmi, disertasi atau abstrak bahan pustaka duplikat, terbitan University Press, terbitan perpustakaan, reprint terbitan untuk unit penelitian.
  • Pemerintah yang menerbitkan peraturan-peraturan dan terbitan resmi lainnya yang dikenal dengan terbitan pemerintah.
  • Organisasi ilmiah dan profesi.
  • Perusahaan-perusahaan industri.
  • Meningkatkan Kesadaran Literasi: Acara pengumpulan buku dan kegiatan pertukaran dapat menjadi momen yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membaca dan akses literasi.

3. Cara Memulai Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk memulai program pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah:

a. Menyusun Rencana dan Kebijakan

Mulailah dengan menyusun rencana dan kebijakan terkait jenis buku apa yang dibutuhkan, siapa yang akan menjadi sasaran pemberi buku, serta mekanisme pertukaran yang diinginkan. Tentukan pula apakah hanya buku dalam kondisi baik yang akan diterima, dan bagaimana proses penyortirannya.

b. Menjalin Kemitraan dengan Penerbit dan Toko Buku

Banyak penerbit atau toko buku yang bersedia bekerja sama dalam pengadaan buku. Mereka sering kali bersedia memberikan hadiah berupa buku yang tidak terjual atau yang telah lama tersedia di toko mereka. Menjalin kemitraan dengan mereka dapat membuka jalan untuk mendapatkan buku berkualitas dengan cepat.

c. Mengadakan Acara Donasi Buku

Acara donasi buku dapat diadakan dengan melibatkan komunitas sekitar atau diadakan secara rutin di sekolah atau perpustakaan. Promosikan acara ini melalui media sosial, poster, atau media lainnya, dan berikan informasi mengenai jenis buku yang dibutuhkan.

d. Memanfaatkan Platform Digital untuk Pengumpulan Buku

Saat ini, banyak platform digital yang memungkinkan pengadaan buku melalui donasi atau pertukaran. Coba manfaatkan media sosial atau website khusus untuk mengumpulkan buku dari masyarakat atau lembaga yang berada jauh dari lokasi perpustakaan atau sekolah.

e. Menyediakan Program Tukar Buku secara Rutin

Program tukar buku dapat dilakukan setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali untuk memastikan ketersediaan koleksi yang beragam. Melibatkan masyarakat dalam program ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca, sekaligus memperkaya koleksi buku secara berkala.

4. Manfaat Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah

Pengadaan buku dengan cara ini menawarkan beberapa manfaat:

  • Kualitas Buku yang Beragam: Dengan mendapatkan buku dari berbagai pihak, perpustakaan atau sekolah bisa memiliki koleksi yang lebih bervariasi dari sisi konten maupun penulis.
  • Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Masyarakat yang ikut berdonasi merasa memiliki kontribusi langsung dalam meningkatkan pendidikan dan literasi di komunitas mereka.
  • Mengurangi Biaya Operasional: Dibandingkan dengan membeli buku baru, mengandalkan donasi atau pertukaran dapat menekan biaya dan mengalokasikan dana ke keperluan lainnya.
  • Membangun Kesadaran Lingkungan: Memanfaatkan buku yang telah dimiliki atau didonasikan membantu mengurangi limbah dan mendukung konsep reuse, atau penggunaan ulang barang.
5. Tujuan dilakukan Pertukaran Bahan Pustaka
Bahan pustaka yang diperoleh melalui tukar-menukar dan hadiah mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan koleksi bahan pustaka suatu perpustakaan.
Untuk mengadakan kegiatan pertukaran ini terlebih dahulu dibuatkan perjanjian antarperpustakaan untuk membicarakan bahan pertukarannya. Sebelum memutuskan untuk menerima tawaran pertukaran dari perpustakaan/lembaga lain, hal yang harus dinilai adalah apakah buku yang ditawarkan benar-benar cocok dengan subjek yang dicakup perpustakaan. Adapun tujuan dilakukan pertukaran, adalah sebagai berikut :

  • Memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, sebagai contoh terbitan pemerintah dan/atau grey literature.
  • Mengeluarkan buku-buku hadiah yang tidak sesuai atau yang duplikat.
  • Mengembangkan kerja sama antarperpustakaan baik tingkat nasional maupun internasional.

6. Tantangan dalam Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah

Tidak semua pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah berjalan mulus. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi adalah:

  • Kualitas Buku yang Tidak Memadai: Tidak semua buku yang didonasikan berada dalam kondisi yang baik atau sesuai dengan standar perpustakaan.
  • Minimnya Variasi Buku: Seringkali buku yang didonasikan atau ditukar hanya berasal dari genre atau tema tertentu, sehingga variasinya terbatas.
  • Logistik dan Penyimpanan: Menerima banyak buku dalam waktu singkat bisa menjadi tantangan tersendiri dalam hal penyimpanan dan pengelolaan.
  • Kurangnya Minat Masyarakat: Ada kalanya minat masyarakat untuk berdonasi atau mengikuti acara pertukaran rendah, terutama jika literasi belum menjadi prioritas.

7. Tips Sukses Melaksanakan Program Pengadaan Buku melalui Pertukaran dan Hadiah

Agar program ini berjalan sukses, beberapa tips yang bisa diterapkan adalah:

  • Promosi yang Efektif: Gunakan media sosial, situs web, dan jaringan komunitas untuk mempromosikan kegiatan pertukaran dan donasi buku.
  • Pilih Buku Sesuai Kebutuhan: Tetapkan kriteria jenis buku yang dibutuhkan, sehingga buku yang diterima benar-benar relevan dan berguna bagi pengguna perpustakaan.
  • Bentuk Komunitas Relawan: Mengajak relawan dari kalangan siswa, mahasiswa, atau masyarakat umum dapat membantu dalam proses sortir dan pengelolaan buku.
  • Berikan Penghargaan untuk Donatur: Sertifikat atau pengakuan kepada donatur bisa menjadi cara efektif untuk memotivasi mereka berkontribusi secara berkelanjutan.
  • Selenggarakan Program Secara Teratur: Agar masyarakat terus berkontribusi, buatlah acara donasi dan tukar buku menjadi kegiatan rutin.

8. Pengadaan Buku melalui Pertukaran dan Hadiah di Era Digital

Di era digital, pengadaan buku tidak harus selalu berupa buku fisik. E-book atau buku digital kini juga dapat didonasikan atau dipertukarkan. Platform-platform digital, seperti Google Books, Project Gutenberg, atau aplikasi perpustakaan digital, bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk menyediakan akses yang lebih luas tanpa terbatas oleh jumlah buku fisik yang tersedia.

9. Studi Kasus Sukses: Pengadaan Buku Melalui Pertukaran dan Hadiah

Sebagai inspirasi, berikut beberapa contoh program sukses pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah:

a. “Buku untuk Semua” – Program Donasi Buku Komunitas

Komunitas literasi “Buku untuk Semua” mengadakan program pengumpulan buku di beberapa kota besar dengan menggandeng toko buku dan penerbit lokal. Program ini berhasil mengumpulkan ribuan buku setiap tahunnya dan mendistribusikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.

b. Perpustakaan Digital Berbasis Donasi – Literasi untuk Daerah Terpencil

Beberapa perpustakaan digital berhasil mengumpulkan e-book dari para penulis yang bersedia membagikan karya mereka secara gratis. Dengan memanfaatkan teknologi internet, perpustakaan digital ini memberikan akses kepada siswa dan guru di daerah terpencil untuk membaca buku-buku berkualitas.

c. Program Tukar Buku di Sekolah Menengah XYZ

Sekolah Menengah XYZ secara rutin mengadakan program tukar buku antar siswa, dimana setiap siswa bisa membawa buku miliknya yang sudah selesai dibaca untuk ditukarkan dengan buku lain yang belum pernah dibaca. Program ini sukses meningkatkan minat baca siswa sekaligus memperkaya pengetahuan mereka.


Kesimpulan

Pengadaan buku melalui pertukaran dan hadiah adalah metode yang sangat efektif dalam memperkaya koleksi buku suatu perpustakaan atau sekolah dengan cara yang hemat biaya dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, promosi yang efektif, dan dukungan dari masyarakat serta mitra eksternal, program ini dapat menjadi jalan keluar bagi institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan anggaran. Selain itu, pengadaan buku melalui metode ini juga membantu membangun komunitas yang peduli terhadap pendidikan dan literasi. Mari terus mendukung upaya-upaya ini agar generasi muda Indonesia bisa menikmati akses yang lebih baik terhadap ilmu pengetahuan melalui buku.

Rabu, 15 Februari 2012

Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian: Strategi, Proses, dan Pentingnya dalam Perpustakaan

Sumber : https://bisnis.espos.id/


Pengadaan adalah kegiatan yang merupakan implementasi dari keputusan dalam melakukan seleksi yang mencakup semua kegiatan untuk mendapatkan bahan pustaka yang telah dipilih dengan cara membeli, tukar menukar, dan hadiah termasuk dalam menyelesaikan administrasinya.

Sebelum mengadakan pembelian biasanya sebuah perpustakaan akan mengadakan seleksi terlebih dahulu. Hal itu dikarenakan adanya keterbatasan dana dan untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya. Judul-judul buku yang telah diseleksi akan dikumpulkan data bibliografinya dalam bentuk kartu maupun elektronik sebagai pangkalan data elektronik. Kumpulan data bibliografi ini dikenal dengan istilah desiderata, yaitu daftar yang berisi judul-judul buku yang dibutuhkan untuk diadakan.

Apabila anggaran sudah tersedia, dan jumlahnya telah ditentukan maka selanjutnya adalah melakukan pembelian buku-buku tersebut. Pembelian buku dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu melalui : 

  • Toko buku
Pembelian buku secara langsung pada toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang mempunyai dana yang relatif kecil, yang tidak mempunyai persyaratan pengadaan khusus, misalnya melalui tender. Selain itu cara ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sewaktu-waktu. Cara pembelian buku melalui toko buku adalah sebagai berikut :
  • Membuat daftar buku yang akan dibeli berdasarkan judul.
  • Menentukan toko buku yang akan dihubungi.
  • Menyerahkan daftar judul yang akan dibeli ke toko buku tersebut, baik dengan cara facsimile, melaui e-mail, atau datang langsung ke toko buku.
  • Toko buku memberikan informasi tentang buku-buku yang tersedia berikut harganya.
  • Melakukan pembayaran dengan uang tunai atau cek, sebesar jumlah buku yang dibeli dan mintakan bukti pembayaran beserta faktur pembeliannya.
  • Toko buku mengirimkan buku-buku yang sudah dibeli atau pihak pembeli yang mengambil sendiri buku-buku tersebut.
  • Toko Buku On-line
Saat ini banyak terdapat toko buku on-line, dimana kita bisa membeli buku melalui internet. Pembayaran biasanya dilakukan melalui kartu kredit ataupun tranfer melalui bank. Sebagai contohnya yaitu Amazon.com, yang terdapat di Amerika. Di Indonesia juga sudah tersedia toko buku yang bisa diakses melalui internet, seperti Mizan dan Gramedia. Prosedur pembelian melaui toko buku sacara online adalah sebagai berikut :
  • Siapkan judul-judul buku yang akan dibeli.
  • Temukan toko buku mana yang akan dihubungi.
  • Cari alamat toko buku tersebut di internet melalui homepage.
  • Ikuti prosedur yang tersedia di toko buku tersebut.
  • Pilihlah judul-judul buku yang akan dibeli.
  • Informasikan judul-judul yang dipesan.
  • Melakukan pembayaran melalui internet atau melalui bank, sesuai kesepakatan pada waktu transaksi.
  • Apabila menggunakan kartu kredit, gunakan prosedur yang telah ditetapkan.
  • Apabila pembayaran melalui bank, gunakan prosedur pembayaran dengan bank setempat, dan mengirimkan bukti pembayaran ke toko buku tersebut disertai surat pengantar dan daftar buku yang dipesan (proforma invoice).
  • Menyimpan fotokopi bukti pembyaran, untuk keperluan klaim.
  • Pembelian secara langsung ke penerbit, baik di dalam negeri maupun luar negeri
Prosedur pembelian buku melalui penerbit dalam negeri, yaitu sebagai berikut :
  • Membuat daftar buku yang dikelompokkan berdasarkan penerbit.
  • Mengirimkan daftar buku yang akan dibeli ke setiap penerbit untuk mengetahui ketersediaannya dan harga buku tersebut.
  • Menerima proforma invoice dari penerbit, yaitu daftar buku yang dilengkapi harga satuan, ketersediaannya dan informasi cara pembayaran.
  • Melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang terdapat dalam proforma invoice, yaitu dengan trasfer langsung ke rekening ataupun dikirim melalui pos.
  • Mengirimkan bukti pembayaran ke penerbit disertai dengan surat pengantar dan proforma invoice.
  • Membuat pertanggungjawaban ssuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Mengarsipkan fotokopi bukti pembayaran, untuk digunakan sebagai sarana klaim.
  • Agen buku yang dikenal dengan istilah jobber atau vendor, baik di dalam negeri maupun di luar negeri
Cara pembelian yang sering juga dilakukan oleh perpustakaan adalah cara pembelian melalui agen. Ada beberapa alasan kenapa perpustakaan memilih agen untuk membeli buku :
  • Semua pesanan judul-judul buku yang berasal dari penerbit hanya melalui satu jalur yaitu agen buku. Hal ini memudahkan pesanan sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien.
  • Apabila buku yang dipesan tidak datang maka perpustakaan cukup menghubungi agen, tidak perlu melakukan klaim ke penerbit.
Ada beberapa agen buku di dalam negeri diantaranya adalah (a) Jakarta Raya, (b) Paramita Book Corner, (c) Tropen, (d) PF Book, (e) Sagung Seto, (f) Scientific, (g) Spektra.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih agen :
  • Pelayanan tambahan
Di samping memberikan pelayanan standar, agen buku yang lebih besar menawarkan beberapa bantuan, yaitu :
  • Buku-buku yang dipesan akan diolah terlebih dahulu dan dilengkapi dengan kartu katalog.
  • Secara rutin mengirimkan katalog yang berisi informasi judul-judul pilihan terbitan terbaru.
  • Menawarkan perlengkapan perpustakaan lainnya juga bahan audio visual.
  • Potongan harga
Hampir semua agen buku menawarkan potongan harga lebih rendah dari harga buku. Potongan ini bervariasi dan tergantung dari volume pembelian, jenis dokumen yang dipesan, dan pelayanan yang diberikan.
  • Waktu pengiriman
Pemenuhan waktu sesuai jadwal merupakan tutntutan yang utama dari perpustakaan. Sebagian agen buku dapat mengirimkan buku dalam 3-10 hari setelah pesanan diterima, tetapi sebagian besar pesanan dapat dipenuhi dalam 4-6 minggu. apabila buku harus dipesan dari penerbit maka waktu pengiriman dapat lebih lama, yaitu 90-120 hari.
  • Pemenuhan kebutuhan pesanan
Agen buku pada umumnya tidak mempunyai semua buku yang diperlukan oleh pepustakaan. rata-rata pemenuhan pesanan berkisar antara 50-70 persen ari judul yang dipesan.

Ada beberapa cara yang ditawarkan penerbit maupun agen buku dalam pemesanan buku oleh perpustakaan :
  • Approval plan
Cara ini dilakukan yaitu dengan cara perpustakaan mengirimkan profilnya yang berupa penjelasan yang menggambarkan cakupan subjek, bahasa, tingkatan, biaya, penerbit, dan format. Kemudian agen mengirimkan buku-buku yang relevan dengan perpustakaan. Perpustakaan dapat mengembalikan setiap judul yang tidak cocok dengan kebutuhan perpustakaan.
  • Blanket Order
Sistem ini mirip dengan approval plan namun perpustakaan tidak perlu mengirimkan profilnya. Perpustakaan cukup memberitahu agen atau penerbit untuk mengirimkan semua buku-buku yang telah diterbitkan dengan harga yang telah ditentukan, cakupan subjek, atau permintaan khusus. Namun perpustakaan tidak dapat mengembalikan judul-judul yang tidak sesuai. Keuntungan dari sistem ini adalah adanya diskon/potongan harga yang cukup tinggi dan waktu pengadaaan yang cepat.

  • Standing Order
Dengan sistem ini perpustakaan akan memperoleh setiap buku yang telah diterbitkan oleh suatu penerbit. Sistem ini biasa digunakan oleh penerbit-penerbit perguruan tinggi dan penerbit dalam subjek khusus.


Selasa, 14 Februari 2012

Kegiatan Utama di Perpustakaan, Memahami Peran, Fungsi, dan Manfaatnya




Perpustakaan adalah pusat informasi dan pengetahuan yang berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat. Berbagai kegiatan yang diadakan di perpustakaan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi, mendukung pendidikan, dan membangun budaya literasi di tengah masyarakat. Perpustakaan modern saat ini bukan hanya menjadi tempat untuk menyimpan buku, melainkan telah berkembang menjadi ruang yang interaktif, tempat belajar, dan bahkan ruang kreatif bagi pengunjungnya.

Artikel ini akan mengupas berbagai kegiatan utama yang dilakukan di perpustakaan, mulai dari kegiatan rutin harian hingga program khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kegiatan-kegiatan ini, kita bisa lebih menghargai peran penting perpustakaan dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, inovatif, dan berpengetahuan luas.

1. Layanan Sirkulasi Buku

Kegiatan utama yang paling dikenal di perpustakaan adalah layanan sirkulasi, yaitu proses peminjaman dan pengembalian buku. Layanan ini memungkinkan pengguna perpustakaan untuk meminjam buku atau bahan pustaka lainnya selama periode waktu tertentu. Sirkulasi ini membantu masyarakat, khususnya siswa dan mahasiswa, mengakses bahan bacaan yang dibutuhkan tanpa harus membeli buku.

Layanan sirkulasi melibatkan berbagai proses, termasuk pendaftaran anggota perpustakaan, pencatatan peminjaman, serta pemantauan dan pengingat pengembalian. Di era digital saat ini, banyak perpustakaan yang sudah menggunakan sistem sirkulasi otomatis, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan peminjaman atau pengembalian melalui perangkat elektronik.

1.1 Keuntungan Layanan Sirkulasi

Layanan ini memberikan akses yang lebih luas terhadap buku dan informasi, menghemat biaya bagi pengguna, dan mendorong kebiasaan membaca. Selain itu, layanan sirkulasi juga membantu menjaga koleksi perpustakaan agar tetap tersedia dan terawat dengan baik, karena buku yang dipinjam dan dikembalikan secara rutin dapat dipantau kondisinya.

2. Layanan Referensi

Layanan referensi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan untuk membantu pengguna dalam mencari informasi yang spesifik. Dalam layanan ini, pustakawan memainkan peran penting dengan memberikan panduan atau saran terkait sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Pustakawan akan membantu pengunjung menemukan buku, artikel, jurnal, atau materi lain yang sesuai dengan topik yang mereka cari.

2.1 Jenis-Jenis Layanan Referensi

Layanan referensi dapat berupa layanan referensi langsung, di mana pustakawan berinteraksi langsung dengan pengguna, atau layanan referensi digital yang memungkinkan pengguna mengakses informasi secara daring melalui sistem perpustakaan digital atau website perpustakaan.

2.2 Pentingnya Layanan Referensi

Layanan ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang memerlukan informasi khusus, misalnya untuk penelitian atau tugas sekolah. Dengan adanya bantuan dari pustakawan, proses pencarian informasi menjadi lebih efisien dan terarah.

3. Layanan Bimbingan Literasi Informasi

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perpustakaan juga mengadakan kegiatan bimbingan literasi informasi. Program ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dalam mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak. Di era digital ini, informasi yang ada sangat beragam, namun tidak semua dapat dipercaya. Oleh karena itu, bimbingan literasi informasi penting untuk mengajarkan masyarakat cara membedakan informasi yang valid dan tidak.

3.1 Bentuk-Bentuk Kegiatan Literasi Informasi

Kegiatan literasi informasi dapat berupa pelatihan mencari informasi, mengenali sumber yang kredibel, atau penggunaan basis data digital untuk riset. Program ini juga mengajarkan masyarakat tentang cara melindungi data pribadi dan menghindari penyebaran hoaks.

4. Pengadaan dan Pemeliharaan Koleksi

Pengadaan dan pemeliharaan koleksi adalah kegiatan utama lainnya yang sangat penting di perpustakaan. Pengadaan koleksi dilakukan untuk memastikan perpustakaan memiliki bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini meliputi seleksi, pembelian, atau donasi buku, jurnal, dan materi lainnya yang relevan.

4.1 Kegiatan Pemeliharaan Koleksi

Selain pengadaan, perpustakaan juga melakukan pemeliharaan koleksi untuk memastikan kondisi buku tetap baik dan layak baca. Pemeliharaan meliputi pembersihan, perbaikan buku yang rusak, dan pengaturan ulang koleksi. Beberapa perpustakaan juga melakukan pengawetan buku langka atau bersejarah agar tetap terjaga.

4.2 Rotasi dan Penyusunan Koleksi

Koleksi perpustakaan perlu disusun secara sistematis agar pengguna dapat dengan mudah menemukan materi yang mereka butuhkan. Di perpustakaan, buku biasanya disusun menggunakan sistem klasifikasi tertentu, seperti sistem Dewey Decimal atau sistem klasifikasi lain yang sesuai dengan jenis perpustakaan. Rotasi koleksi juga dilakukan untuk memperbarui materi yang sudah usang atau mengganti buku yang kondisinya rusak.

5. Kegiatan Peningkatan Minat Baca

Perpustakaan sering kali mengadakan program peningkatan minat baca untuk mendorong masyarakat lebih aktif membaca. Kegiatan ini bisa berupa lomba membaca, klub baca, atau acara bercerita untuk anak-anak. Beberapa perpustakaan bahkan mengundang penulis terkenal untuk berdiskusi atau mengadakan workshop terkait literasi.

5.1 Lomba Membaca

Lomba membaca diadakan untuk meningkatkan minat baca, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Lomba ini biasanya diiringi dengan hadiah menarik, sehingga dapat mendorong peserta untuk membaca lebih banyak buku.

5.2 Klub Baca

Klub baca adalah kegiatan berkumpul bagi para pembaca untuk mendiskusikan buku tertentu. Selain menjadi sarana berbagi pandangan, klub baca juga membantu menciptakan komunitas literasi di sekitar perpustakaan, sehingga hubungan antara perpustakaan dan masyarakat semakin erat.

6. Pameran dan Acara Khusus

Perpustakaan juga sering mengadakan pameran atau acara khusus untuk memperkenalkan koleksi tertentu, seperti buku sejarah, karya sastra klasik, atau koleksi budaya lokal. Pameran ini bisa menjadi sarana edukasi yang menarik bagi masyarakat, serta menambah pengetahuan mereka tentang topik tertentu.

6.1 Pameran Koleksi Khusus

Misalnya, perpustakaan bisa mengadakan pameran koleksi buku sejarah untuk mengenalkan sejarah bangsa kepada pengunjung. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat buku-buku yang jarang mereka temui.

6.2 Acara Diskusi atau Workshop

Beberapa perpustakaan mengadakan diskusi atau workshop dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidang tertentu. Misalnya, workshop tentang keterampilan menulis, teknik penelitian, atau diskusi tentang topik literasi digital.

7. Layanan Perpustakaan Digital

Seiring perkembangan teknologi, perpustakaan juga menyediakan layanan perpustakaan digital. Layanan ini memungkinkan pengguna mengakses buku dan bahan bacaan lainnya secara online. Kegiatan ini meliputi digitalisasi koleksi, pengembangan sistem manajemen perpustakaan, hingga menyediakan e-book yang dapat diakses dari jarak jauh.

7.1 Aplikasi Perpustakaan Digital

Banyak perpustakaan di Indonesia yang telah mengembangkan aplikasi untuk memudahkan akses koleksi digital, seperti e-book dan jurnal elektronik. Aplikasi ini memungkinkan pengguna meminjam buku digital atau mengakses sumber daya lain tanpa harus datang ke perpustakaan fisik.

7.2 Manfaat Perpustakaan Digital

Layanan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu atau akses ke perpustakaan fisik. Dengan perpustakaan digital, perpustakaan dapat menjangkau lebih banyak pengguna dan mempermudah akses ke informasi kapan saja dan di mana saja.

8. Program Kerjasama Antar Perpustakaan

Program kerjasama antar perpustakaan memungkinkan perpustakaan untuk saling berbagi koleksi dan informasi. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pustaka dan mengatasi keterbatasan koleksi di satu perpustakaan. Perpustakaan yang tergabung dalam program ini dapat saling meminjamkan buku atau sumber daya lainnya, sehingga pengguna mendapatkan akses yang lebih luas.

8.1 Manfaat Kerjasama Antar Perpustakaan

Kerjasama ini membantu meningkatkan layanan perpustakaan, terutama bagi perpustakaan kecil atau yang memiliki keterbatasan anggaran. Selain itu, kerjasama antar perpustakaan juga dapat memperkuat hubungan antar lembaga literasi, serta meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan.

9. Pelatihan dan Bimbingan Pengguna

Perpustakaan sering mengadakan pelatihan untuk pengguna yang belum terbiasa dengan sistem perpustakaan. Pelatihan ini dapat berupa bimbingan cara menggunakan katalog online, cara meminjam buku, atau pengenalan sistem klasifikasi perpustakaan. Tujuannya adalah agar pengguna dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan lebih baik.


Perpustakaan adalah pusat literasi yang berfungsi untuk menciptakan masyarakat yang berpengetahuan luas. Berbagai kegiatan utama yang dilakukan di perpustakaan,termasuk layanan sirkulasi, referensi, literasi informasi, dan pengadaan koleksi, berperan penting dalam meningkatkan akses pengetahuan bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, perpustakaan memastikan bahwa setiap pengunjung dapat menemukan bahan pustaka yang relevan, memahami cara mencari informasi, dan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas yang mendukung minat baca mereka.

Selain kegiatan rutin, perpustakaan juga mengembangkan layanan digital dan program kerjasama antar perpustakaan untuk memperluas akses informasi secara daring. Perpustakaan digital memungkinkan pengguna untuk membaca dan mengakses sumber daya di mana saja dan kapan saja, sementara kerjasama antar perpustakaan memberikan akses lebih luas ke koleksi bahan pustaka. Pada akhirnya, perpustakaan menjadi institusi yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga mendidik, menginspirasi, dan memperkuat budaya literasi di kalangan masyarakat dari berbagai kalangan dan usia.


Jumat, 10 Februari 2012

Ragam Koleksi Perpustakaan, Menyediakan Informasi untuk Setiap Kebutuhan





Semua jenis perpustakaan mengelola koleksi perpustakaan. Pengelolaan koleksi harus selaras dengan visi dan misi lembaga induk terkait. Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti beragam subyeknya dan memadai besarnya agar dapat menunjang tujuan dan program lembaga induknya. Berikut ini adalah ragam koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan :

1. Koleksi Rujukan


Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Contoh koleksi rujukan antara lain ensiklopedia umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan/handbook, pedoman/manual, direktori. abstrak, indeks, bibliografi, biografi, atlas, berbagai standar dan sebagainya.

2. Bahan Ajar






Bahan ajar diperlukan perpustakaan perguruan tinggi, sekolah, dan perpustakaan lembaga pendidikan lainnya. Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum.

3. Terbitan Berseri
Koleksi ini bertujuan untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan. Contohnya majalah umum, majalah ilmiah, dan surat kabar.
     - Luar Negeri :


            1. Majalah Umum

    • Time: Majalah berita mingguan yang mencakup berbagai topik, termasuk politik, bisnis, teknologi, dan budaya populer. Time dikenal karena artikel-artikelnya yang mendalam dan analisis isu-isu terkini.
    • National Geographic: Majalah yang terkenal dengan fokus pada alam, sains, dan budaya. National Geographic menyajikan artikel yang menyoroti penemuan ilmiah dan keindahan alam, lengkap dengan fotografi yang memukau.
    • Rolling Stone: Majalah yang berfokus pada musik, budaya pop, dan politik. Rolling Stone sering menerbitkan wawancara dengan musisi dan tokoh budaya lainnya, serta ulasan album dan film.

            2. Majalah Ilmiah

    • Nature: Majalah ilmiah internasional yang menerbitkan penelitian dalam berbagai bidang sains. Nature dikenal sebagai salah satu jurnal paling bergengsi dalam sains, dengan artikel-artikel yang mencakup berbagai disiplin ilmu.
    • Science: Jurnal yang diterbitkan oleh American Association for the Advancement of Science (AAAS). Science mempublikasikan artikel penelitian, ulasan, dan berita terkini di bidang sains dan teknologi.
    • The Lancet: Jurnal medis terkemuka yang menerbitkan penelitian klinis dan kesehatan global. The Lancet berfokus pada isu-isu kesehatan penting dan inovasi dalam pengobatan.

            3. Surat Kabar

    • The New York Times: Surat kabar harian yang dikenal secara internasional, dengan laporan mendalam tentang berita nasional dan internasional, budaya, bisnis, dan banyak lagi.
    • The Guardian: Surat kabar Inggris yang terkenal dengan laporan berita yang tajam dan analitis. The Guardian menyediakan berita terkini, opini, dan analisis isu-isu sosial, politik, dan lingkungan.
    -Dalam Negeri :




            1. Majalah Umum

    • Tempo: Majalah berita mingguan yang menyajikan berita terkini, analisis politik, ekonomi, dan budaya. Tempo dikenal karena investigasi mendalam dan laporan yang komprehensif.
    • Hai: Majalah yang berfokus pada musik, film, dan gaya hidup. Hai menyajikan berita selebriti, ulasan film, dan berbagai konten menarik bagi kaum muda.
    • National Geographic Indonesia: Versi lokal dari majalah terkenal yang mengupas berbagai tema tentang alam, sains, budaya, dan sejarah dengan foto-foto yang menakjubkan.

        2. Majalah Ilmiah

    • Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan: Majalah ilmiah yang menerbitkan penelitian di bidang ilmu dan teknologi pangan, termasuk inovasi dan perkembangan terbaru dalam industri makanan.
    • Jurnal Biologi Indonesia: Jurnal yang fokus pada penelitian biologi, ekologi, dan konservasi di Indonesia. Menerbitkan artikel yang berhubungan dengan flora dan fauna serta masalah lingkungan.
    • Indonesian Journal of Chemistry: Jurnal ilmiah yang mempublikasikan artikel penelitian di bidang kimia dan ilmu terkait. Menyajikan penelitian terkini dan perkembangan dalam ilmu kimia.

        3. Surat Kabar






    • Kompas: Salah satu surat kabar harian terbesar di Indonesia yang menyediakan berita terkini, analisis mendalam tentang politik, ekonomi, dan isu sosial.
    • Jakarta Post: Surat kabar berbahasa Inggris yang menawarkan berita dan analisis tentang peristiwa di Indonesia dan Asia Tenggara. Dikenal dengan perspektif internasionalnya.
    • Republika: Surat kabar harian yang memiliki fokus pada berita nasional, politik, ekonomi, dan isu-isu sosial, serta pandangan dari perspektif Islam.
4. Terbitan Pemerintah
Pemakai perpustakaan sering juga memanfaatkan terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dan lainnya.

5. Muatan Lokal
Muatan lokal terdiri dari muatan lokal (local collection) dan literatur kelabu (grey literature). Koleksi lokal meliputi bahan pustaka tentang suatu topik yang sifatnya lokal. Sedangkan literatur kelabu meliputi semua karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi atau lembaga induk lainnya dari perpustakaan yang bersangkutan. Yang termasuk literatur kelabu antara lain :
  • Sripsi, tesis, disertasi
  • Makalah seminar, simposium, konferensi,dan sebagainya
  • Laporan penelitian dan laporan kegiatan lainnya
  • Publikasi internal, termasuk majalah, buletin, dan sebagainya
6. Bahan Bacaan untuk Rekreasi Intelektual
Bahan bacaan ini disediakan perpustakaan dalam berbagai media, seperti bentuk elektronik maupun bahan pandang dengar. 

    a. Fiksi Klasik





  • "Pride and Prejudice" oleh Jane Austen
    Novel ini menyajikan tema cinta, kelas sosial, dan moralitas dalam konteks Inggris abad ke-19. Karakter-karakternya yang kompleks dan dialog yang cerdas menjadikannya bacaan yang menarik.

  • "1984" oleh George Orwell
    Sebuah novel distopia yang menggambarkan masyarakat totaliter di mana kebebasan individu dikekang. Buku ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang politik dan kekuasaan.

    b. Non-Fiksi

  • "Sapiens: A Brief History of Humankind" oleh Yuval Noah Harari
    Buku ini membahas evolusi manusia dari masa prasejarah hingga era modern, serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan menginspirasi.

  • "The Immortal Life of Henrietta Lacks" oleh Rebecca Skloot
    Buku ini mengisahkan kehidupan Henrietta Lacks, seorang wanita Afrika-Amerika yang sel kanker-nya digunakan tanpa izin untuk penelitian medis. Buku ini membahas isu etika dalam penelitian dan dampak sosialnya.

    c.  Biografi dan Memoir

  • "Becoming" oleh Michelle Obama
    Dalam buku ini, mantan Ibu Negara AS berbagi kisah hidupnya, perjalanan politik suaminya, dan pandangannya tentang kehidupan dan kepemimpinan.

  • "Steve Jobs" oleh Walter Isaacson
    Biografi yang mendalam tentang pendiri Apple ini menggambarkan visi, tantangan, dan perjalanan hidupnya dalam membangun salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

    d.  Esai dan Kumpulan Tulisan

  • "The New York Times" (kolom opini)
    Membaca kolom opini dari berbagai penulis di New York Times dapat memberikan perspektif baru tentang isu-isu terkini dan membantu pembaca berpikir kritis.

  • "Consider the Lobster and Other Essays" oleh David Foster Wallace
    Kumpulan esai ini mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari budaya hingga moralitas, dengan gaya penulisan yang unik dan mendalam.

    e.  Literatur Kontemporer

  • "The Night Circus" oleh Erin Morgenstern
    Novel fantasi ini menceritakan tentang dua penyihir muda yang bersaing dalam sebuah sirkus misterius. Dengan prosa yang indah, buku ini mengajak pembaca masuk ke dalam dunia imajinatif.

  • "The Overstory" oleh Richard Powers
    Sebuah novel yang menyentuh isu lingkungan dan hubungan manusia dengan alam, di mana setiap karakter memiliki cerita yang saling terkait dengan pohon.

    f. Buku Populer dan Pengembangan Diri

  • "Atomic Habits" oleh James Clear
    Buku ini memberikan strategi praktis untuk membangun kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Menginspirasi pembaca untuk melakukan perubahan positif dalam hidup.

  • "Mindset: The New Psychology of Success" oleh Carol S. Dweck
    Buku ini mengeksplorasi konsep "mindset tetap" vs. "mindset berkembang" dan bagaimana pola pikir dapat mempengaruhi kesuksesan.

    g.  Komik dan Graphic Novels

  • "Maus" oleh Art Spiegelman
    Sebuah novel grafis yang menggambarkan pengalaman Holocaust, menggunakan hewan untuk merepresentasikan berbagai kelompok. Karya ini menangkap emosi mendalam dan pentingnya sejarah.

  • "Persepolis" oleh Marjane Satrapi
    Memoir grafis yang menceritakan pengalaman penulis tumbuh dewasa di Iran selama dan setelah Revolusi Islam, memberikan wawasan tentang budaya dan politik.

    h. Jurnal dan Majalah

  • "National Geographic"
    Majalah ini menawarkan artikel menarik tentang alam, sejarah, dan budaya di seluruh dunia, lengkap dengan foto-foto menakjubkan.

  • "The Atlantic"
    Jurnal ini menyajikan artikel mendalam tentang berbagai topik, termasuk politik, budaya, dan sains, yang mendorong pembaca untuk berpikir kritis.

Bahan bacaan untuk rekreasi intelektual dapat berasal dari berbagai genre dan format. Buku, esai, biografi, komik, dan artikel majalah semuanya memiliki potensi untuk menghibur sekaligus memperluas pengetahuan dan wawasan. Membaca bahan-bahan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat menginspirasi dan memberikan perspektif baru dalam kehidupan sehari-hari.



Referensi :
Yuyu Yulia, Janti G. Sujana,(2009).Pengembangan Koleksi.Jakarta:Universitas Terbuka

Koleksi Perpustakaan, Jenis Bahan Pustaka yang Perlu Diketahui





Bahan perpustakaan (Library Materials) biasa dikenal dengan istilah bahan pustaka. Sedangkan kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan disebut dengan istilah koleksi perpustakaan. Semua istilah tersebut pada intinya adalah ditujukan untuk sebuah karya hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam berbagai bentuk media.
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan serta semakin banyak pula berbagai jenis bahan pustaka yang tersedia. Hal ini menuntut perpustakaan untuk dapat mengembangkan koleksinya sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Berikut ini adalah jenis-jenis bahan pustaka dalam berbagai bentuk media :
  1. Karya Cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak.
  • Buku


Buku atau dikenal juga dengan istilah monograf adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan utuh tidak berseri. Berdasarkan standar UNESCO, tebal buku paling sedikit 48 halaman tidak termasuk kulit ataupun jaket buku. Di antaranya adalah buku teks, buku rujukan, buku fiksi. Biasanya dilengkapi dengan nomor standar intenasional, yaitu ISBN (Internationsl Standard Book Number).
  • Bukan Buku
                            - Terbitan Berseri

            Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan         terus-menerus dengan jangka waktu terbit tertentu. Misalnya, surat kabar (harian), tabloid, majalah (mingguan, bulanan), buletin, jurnal, warta/newsletter, laporan tahunan. Untuk jenis terbitan berseri menggunakan nomor standar ISSN (International Standard Serial Number).
               - Peta
               - Gambar
               - Brosur, pamflet, booklet
               - Makalah

2. Karya Noncetak
Karya noncetak adalah bahan pustaka yang informasinya disampaikan dalam bentuk suara, gambar, teks, dan juga kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut. Istilah lain dari karya ini adalah nonbooks materials (bahan nonbuku), nonprint (bahan noncetak), dan audiovisual materials (bahan pandang dengar).
                    a) Rekaman suara
Karya ini dituangkan dalam bentuk piringan hitam, pita kaset, dan cakram (disk). Jika dilihat dari segi isi, diantaranya adalah rekaman musik, wawancara, seminar, ceramah, pelajaran bahasa Inggris, dan sebagainya.
   b) Film (gambar hidup) dan rekaman video
                            - Film
Film ada dua macam, yaitu film yang bersuara dan film yang tidak bersuara. Jika dilihat dari segi fisiknya ada 3 macam, yaitu film yang berukuran 18 mm, 16 mm, dan 35 mm. Alat bantu yang digunakan untuk melihatnya adalah proyektor dan layar.

           - Rekaman video
Rekaman video mencakup semua bentuk video, diantaranya yang berbentuk kaset, gulungan, dan cakram. Alat bantu yang digunakan adalah televisi, komputer, VCR (Video Casette Recorder).

  c) Bahan Grafika
                Bahan grafika adalah bahan pustaka yang harus diproyeksikan, misalnya :
      • Filmstrip, yaitu selongsongan film yang memuat gambar dalam urutan tertentu yang diproyeksikan satu persatu.
      • Slide, yaitu gambar dalam suatu media film atau bahan trasparan lain yang harus dilihat dengan bantuan proyektor slide.
      • Trasparansi, yaitu selembar bahan trasparan yang berisi gambar dan dirancang untuk digunakan dengan overhead projector atau kotak sinar.
                    d) Bahan Kartografi
            Bahan kartografi adalah semua karya yang merupakan representasi grafika dari  matahari, bulan, planet-planet, dan badan-badan ruang angkasa lainnya.  Bahan pustaka ini dapat berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Misalnya, peta ruang angkasa, atlas, globe, foto udara, dan sebagainya.

                     e) Bentuk Mikro

Bentuk mikro adalah semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca tanpa menggunakan alat bantu (microreader). Contoh bentuk mikro antara lain :
        • Mikrofilm, yaitu bentuk gulungan film yang berukuran 16 mm dan 35 mm.
        • Mikrofis, yaitu bentuk lembaran sebesar kartu pos, berukuran 4x6 inci atau 3x5 inci. Sumber informasi ini dikenal dengan istilah eye-readable material.
        • Aperture card, adalah satu lembar mikrofilm ukuran 35 mm yang ditempelkan pada lembaran kartu.
        • Microfilm Cartridge, bentuknya sama dengan mikrofilm ukuran 16 mm, namun selain ditempatkan pada satu kemasan film juga diberikan suatu tanda agar pada waktu membacanya dapat dilakukan secara otomatis.
        • Microfilm jackets, adalah bentuk mikrofilm yang dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan yang mempunyai jalur-jalur dan  berisi 12 atau 14 lembar.

  • Sumber Daya Elektronik


Sumber daya elektronik adalah informasi yang dituangkan dalam bentuk buku atau jurnal ektronik yang biasa dikenal dengan istilah electronic collection (e-collection). Contoh sumber daya elektronik adalah CD-ROM (Compact Disk read Only emory), disket, jurnal
 online.


Referensi :
Yuyu Yulia, Janti G. Sujana,(2009).Pengembangan Koleksi.Jakarta:Universitas Terbuka