Senin, 19 Maret 2012

Sistem Layanan Perpustakaan

Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Jenis-jenis layanan tersebut antara lain :
  • Layanan sirkulasi
  • Layanan referens
  • Layanan pendidikan pemakai 
  • Layanan penelusuran informasi
  • Layanan penyebaran informasi terbaru
  • Layanan informasi terseleksi
  • Layanan penerjemahan
  • Layanan fotokopi (jasa reproduksi)
  • Layanan anak
  • Layanan remaja
  • Layanan kelompok pembaca khusus
  • Layanan perpustakaan keliling
Ada tiga macam sistem layanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan, yaitu sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, dan sistem layanan campuran. Masing-masing layanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Sistem Layanan Terbuka (open access)

Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan. Misalnya, rambu-rambu yang menunjukkan lokasi koleksi harus olengkap dan jelas. Jarak antara rak satu dengan rak yang lain lebih lebar.

Kelebihan

  • Pengguna bebas memilih koleksi ke rak 
  • Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca karena biasanya pengguna akan menemukan bahan pustaka yang menarik yang sebelumnya tidak dicari.
  • Pengguna dapat mengganti koleksi yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicarinya tidak ada
  • Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang dicarinya
  • Pengguna tidak harus menggunakan katalog 
  • Koleksi lebih didayagunakan
  • Menghemat tenaga petugas perpustakaan

Kekurangan

  • Pengguna cenderung mengembalikan koleksi seenaknya sehingga susunan buku di rak menjadi kacau 
  • Kemunginan kehilangan koleksi sangat besar
  • Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak
  • Koleksi lebih cepat rusak
  • Perlu pembenahan terus menerus
Layanan Tertutup (close access)


Layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna     dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan.

Kelebihan

  • Koleksi lebih terjaga kerapian susunannya di rak karena hanya petugas perpustakaan yang mengambil
  • Kemungkinan koleksi hilang sangat kecil
  • Koleksi tidak cepat rusak
  • Pengawasan dapat dilakukan lebih longgar
  • Proses temu kembali informasi lebih efektif
Kelemahan

  • Pengguna kurang puas dalam mencari koleksi bahan pustaka yang diinginkannya
  • Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai
  • Tidak semua pemakai paham menggunakan katalog
  • Tidak semua koleksi dapat didayagunakan
  • Petugas lebih sibuk

Layanan Campuran (mixed access)


Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.


Kelebihan

  • Pengguna dapat langsung menggunakan koleksi referensi dan umum sekaligus
  • Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi referensi

Kelemahan

  • Petugas perpustakaan sulit mengontrol pengguna yang menggunakan koleksi referensi dan koleksi umum sekaligus
  • Perlu pengawasan yang lebih ketat


Selasa, 13 Maret 2012

Pengadaan Bahan Nonbuku

Bahan nonbuku merupakan bahan pustaka yang perlu penanganan secara khusus dalam pengelolaannya mulai dari pemilihan, pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan pelayanannya.
Ada beberapa kriteria umum yang harus dipertimbangkan dalam melakukan seleksi bahan nonbuku, yaitu :
  1. Kualitas isi
  2. Kualitas teknis
  3. Kualitas fisik
  4. Produsen/distributor

Pada prinsipnya cara pengadaan bahan nonbuku sama dengan pengadaan bahan pustaka lainnya. Hal yang berbeda adalah prosedur pengadaan bahan pandang dengar terbitan luar negeri terutama rekaman video, film, dan rekaman sejenisnya harus mendapat pernyataan izin dari Departemen Luar Negeri dan lulus sensor dari Badan Sensor Film. Seperti halnya bahan pustaka lainnya, pengadaan bahan nonbuku bisa dilakukan dengan cara pembelian, pertukaran, dan mendapatkannya sebagai hadiah.

Beberapa cara pemesanan yang dipakai oleh perpustakaan khusus dan besar, yaitu dengan cara berikut :
  • Approval Plan, yaitu suatu perjanjian antara perpustakaan dengan penyalur yang mengizinkan penyalur secara otomatis mengirim suatu copy bahan-bahan pustaka yang ia miliki dari subjek tertentu atau bahan pustaka khusus kepada perpustakaan. Perpustakaan diizinkan untuk mengevaluasi bahan pustaka tersebut dalam jangka waktu tertentu untuk dibeli, dan mengembalikan bahan pustaka yang tidak terpilih.
  • Blanket Order, dalam sistem ini perpustakaan tidak berhak untuk mengembalikan bahan pustaka yang telah dikirim. untuk sistem ini, potongan harga yang diberikan cukup besar.
  • Standing Order, merupakan salah satu sistem blanket order, di mana penyalur mengirimkan sejumlah bahan pustaka yang sangat terbatas kepada perpustakaan untuk dibeli. Sistem ini biasanya dikerjakan oleh penerbit tertentu yang mempunyai spesialisasi khusus.

Berikut ini adalah cara pemesanan beberapa jenis bahan nonbuku, diantaranya adalah :
  • Rekaman Suara

Pembelian piringan hitam, pita kaset ataupun bentuk compact disc (CD) bisa dilakukan melalui jobber ataupun langsung ke produsen atau distributor karena lebih menguntungkan daripada membeli melalui penyalur lokal. Beberapa produsen menawarkan sistem standing order, dengan penawaran potongan harga yang besar.
  • Film dan Rekaman Video

Biasanya film mempunyai copy preview untuk dievaluasi oleh staf perpustakaan sebelum membeli.Film bisa dibeli, disewa, atau dikontrak dari distributor yang telah membeli film dari produsen. Hal ini tergantung dari kebijakan pengembangan koleksi apakah film perlu diadakan atau disewa saja. Demikian juga dengan rekaman video.
  • Bentuk Mikro

Penerbit dokumen dalam bentuk mikro ada yang berbentuk komersial misalnya Xerox dan ada pula yang nonkomersial, misalnya museum dan perpustakaan. Jenis dokumen dalam bentuk mikro biasanya adalah buku, majalah, terbitan pemerintah, tesis, disertasi dan surat kabar. Pembeliannya tidak berbeda dengan pembelian buku. Di Indonesia yang telah memproduksi dan menerima pesanan adalah PDII-LIPI.
  • Bahan Kartografi

Pembelian peta atau jenis lainnya bisa dilakukan melalui penerbit maupun distributor. Di Indonesia lembaga yang membuat peta adalah Badan Koordinasi dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal).
  • Sumber Daya Elektronik

Saat ini banyak bahan pustaka dalam bentuk elektronik. Seperti jurnal dalam bentuk CD ataupun jurnal on-line yang hanya bisa diakses melalui internet. Cara pembeliannya sama dengan cara pembelian bahan pustaka lainnya, yaitu bisa dibeli melalui toko buku, penerbit ataupun jobber. Seperti halnya buku, bahan nonbuku juga bisa diadakan secara online. Sebagai contohnya adalah melalui Amazon.com. Toko buku online dari Amerika ini menawarkan berbagai jenis bahan pustaka.